Kami terus sosialisasi ke warga ataupun masyarakat agar mau merangkul kembali."
Blitar (ANTARA News) - Aparat Kepolisian Resor  (Polres) Blitar, Jawa Timur, melakukan sosialisasi ke masyarakat maupun tokoh agama, agar menerima warga dan anggota keluarga mantan pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang saat ini masih mengungsi di Surabaya.

"Kami melakukan berbagai pendekatan kepada warga maupun tokoh-tokoh masyarakat untuk bisa menerima kembali warga yang pernah bergabung dalam kelompok Gafatar," kata Kepala Polres Blitar, AKBP Slamet Waloya, di Blitar, Sabtu.

Selain itu, Polres Blitar juga terus koordinasi dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbanglinmas) Kabupaten Blitar terkait dengan data pasti warganya yang mantan anggota Gafatar dan ikut dipulangkan ke Jawa Timur.

Polres Blitar juga sudah menyiapkan pengawalan untuk proses penjemputan mantan anggota Gafatar.

"Kami juga sudah siapkan personel untuk pengawalan selama perjalanan dari Surabaya," ujarnya.

Pendampingan juga akan dilakukan Pemerintah Kabupaten Blitar. Selain mendatangkan tokoh agama, mantan anggota Gafatar juga akan diberi tempat tinggal sementara, sebelum dipulangkan ke desanya masing-masing.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Blitar, Puguh Imam Susanto, mengatakan bahwa pemerintah menekankan agar warga mau merangkul dan bersama-sama lagi, walaupun mereka pernah berangkat ke Kalimantan dan pernah mengikuti kelompok Gafatar.

"Kami terus sosialisasi ke warga ataupun masyarakat agar mau merangkul kembali," ujarnya.

Puguh juga mengaku, pihaknya sudah menyiapkan tempat untuk menampung sementara mantan pengikut Gafatar tersebut, tepatnya di balai latihan kerja (BLK) di Kabupaten Blitar.

Di tempat itu, mereka akan tinggal sekitar dua hari. Selain tinggal, mereka juga akan didata lagi sesuai dengan kartu identitas yang mereka miliki. Pemda juga akan membuat dapur umum untuk kebutuhan logistik warga mantan Gafatar itu selama tinggal di tempat penampungan sementara.

Sesuai dengan informasi awal, ada sebanyak 29 warga Kabupaten Blitar yang ikut ke Kalimantan diduga bergabung dengan kelompok masyarakat Gafatar. Namun, untuk warga yang ikut pulang, ia mengaku masih menunggu kepastian data dari pemerintah provinsi.

Puguh menambahkan, pemda sudah menyiapkan armada berupa satu bus untuk menjemput mantan pengikut Gafatar tersebut. Proses penjemputan akan dilakukan oleh Badan Kesatuan Bangsa (Bakesbang) Kabupaten Blitar dibantu Polres Blitar untuk memperlancar perjalanan.

Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016