Makassar (ANTARA News) - Pemerintah Kota Makassar membutuhkan anggaran sekitar Rp20 triliun untuk melaksanakan mega proyeknya yakni membangun jalan tol dalam kota yang rencananya mulai dilaksanakan pada 2017.

"Insya Allah, pembangunan jalan tol dalam kota ini akan kita mulai pada tahun 2017 untuk mengurangi kemacetan yang terjadi akibat meningkatnya volume kendaraan," kata Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Minggu.

Menurutnya, rencana pembangunan jalan tol masih dalam tahap studi kelayakan atau lebih dikenal dengan feasibility study (FS). FS ini juga baru akan dirampungkan pada 2016.

Danny -- sapaan akrab wali kota -- sudah menegaskan tidak akan menggunakan anggaran negara melainkan mengandalkan dana investor baik investor dalam negeri maupun dari luar negeri.

"Sejak awal saya rencanakan ini proyek jalan tol, saya sudah bilang tidak akan menggunakan uang negara dan itu juga sudah saya lapor sama pak gubernur (Syahrul Yasin Limpo)," katanya.

Danny mengakui sejumlah investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri sudah ada yang menawarkan diri untuk merealisasikan rencana besarnya itu.

Beberapa diantaranya seperti, PT Nusantara Infrastruktur Tbk, West Nippon Expressway Company Ltd (Nexco West) dan PT Marga Utama Nusantara serta perusahaan JEX Way asal Jepang.

Nusantara Infrasrtucture dinilai memiliki pengalaman merealisasikan tol dalam kota. Nusantara Infrasrtucture menggandeng Nexco West, Jepang untuk melakukan kerjasama di bidang pengembangan teknologi dan pengoperasian jalan tol.

Nexco West merupakan badan usaha yang melakukan pembangunan dan pengoperasian jalan tol di seluruh Jepang dan memiliki kompetensi serta pengalaman profesional dalam bisnis pengusahaan jalan tol yang meliputi pengoperasian dan pemeliharaan.

Danny menuturkan, gagasan tol yang akan dibangunnya itu yakni elevated atau jalan tol yang lewat di atas, sehingga memiliki penyangga dan kedua sisi jalan tetap terhubung.

Sesuai project map jalan tol sepanjang 40 kilometer. Tol terdiri dari beberapa fase. Fase pertama yakni di atas Jalan Pettarani sepanjang 4,3 kilometer (km).

Fase 2A-1 sepanjang 6,2 km dari pertigaan Jalan Pettarani-Alauddin dan fase 2A-2 sepanjang 8,1 km yang melingkar hingga tembus ke Barombong atau tembus dengan tol pesisir.

Pada fase 2A tersebut jalan tol akan menghubungkan Sungai Jene Berang dan penyanggah jalan tol berada di pinggir sungai atau riverbank. Konsepnya tetap sebagai water front city.

Selanjutnya fase 2B, juga punya tantangan karena pada tahap ini, jalan tol rencananya akan melintas di atas Jalan Rappocini yang juga membutuhkan pembebasan lahan. Rencananya, jalan ini sepanjang 3,8 km hingga ke Centre Point of Indonesia (CPI) dan tembus dengan rencana jalan tol pesisir.

Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016