Surabaya (ANTARA News) - Wakil Presiden H Jusuf Kalla yang dijadwalkan bertemu dengan korban luapan lumpur Lapindo Brantas dari Perumahan Tanggulangin Anggun Sejahtera (TAS) I, Sidoarjo, di Bandara Juanda Surabaya, batal terbang ke Kota Pahlawan itu karena cuaca buruk. "Wapres batal ke Surabaya, karena informasi dari protokoler kepresidenan menyebutkan cuaca di Jakarta buruk," ujar Kepala Dinas Infokom Jatim Drs Suwanto MSi. Oleh karena itu, katanya, agenda pertemuan Wapres di Graha Pena Surabaya dan agenda bertemu perwakilan warga Perum TAS di VVIP Bandara Internasional Juanda, Surabaya pun batal. Hal yang sama juga dikemukakan sebuah sumber di Jawa Pos. "Ya, pertemuan batal, karena cuaca buruk di Jakarta, padahal pimpinan Group Jawa Pos se-Indonesia sudah datang ke Surabaya," ujar seorang wartawan setempat. Sebelumnya, Ketua Umum PBNU KHA Hasyim Muzadi ketika dihubungi ANTARA Surabaya per-telepon saat berada di Sulawesi menegaskan bahwa warga Perum TAS I memang ingin berdialog dengan Wapres tentang nasib rumah mereka yang tenggelam. "Mereka meminta bantuan saya untuk meneruskan ke Wapres, kemudian Wapres berjanji menerima perwakilan warga Perum TAS I di VVIP Bandara Juanda, setelah pertemuan di Graha Pena Surabaya," tegas tokoh NU yang intensif berkomunikasi dengan warga korban lumpur Lapindo itu. Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam, Malang, Jatim itu berpendapat pemerintah memang seharusnya bertanggungjawab, karena Lapindo Brantas Inc tampaknya sudah angkat tangan untuk memberi ganti rugi kepada warga Perum TAS. "Lapindo merasa yang membuka tanggul sampai lumpur masuk ke Perum TAS adalah Timnas Penanggulangan Lumpur, sehingga dia tidak merasa ikut memutuskan. Lapindo hanya mau bertanggungjawab untuk memberi ganti rugi kepada warga dari empat desa, sedangkan Perum TAS merupakan tanggungjawab Timnas," paparnya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007