Kepala SMA Mujahiddin Arif Kurniawan mengatakan aksi ini sebagai pembelajaran untuk siswa bahwa perayaan Hari Valentine tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia.
"Aksi dengan membagikan brosur dan orasi di pinggir jalan ini juga merupakan lanjutan dari perintah Dinas Pendidikan Surabaya yang telah mengeluarkan surat edaran dengan Nomor 421/1121/436.4/2015 tentang Pelarangan Perayaan Valentine Day di Sekolah," kata Arif.
Dalam aksi itu, puluhan siswa selain membawa poster bertuliskan penolakan Valentine, juga mengenakkan topeng kertas sebagai bentuk protes terhadap budaya Valentine.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya M. Ikhsan mengatakan surat edaran yang dikeluarkan instansinya adalah untuk menjaga Kota Surabaya dari kegiatan yang bertentangan dengan norma sosial dan budaya Indonesia.
"Untuk itu, larangan kami keluarkan mengenai kegiatan Valentine Day baik di dalam sekolah maupun luar sekolah, dan kami juga mengirim surat edaran kepada seluruh orang tua atau wali murid untuk dapat mengawasi putra-putrinya," katanya.
Pewarta: Abdul Malik Ibrahim
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016