Kupang (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akan kehilangan sebanyak 11.672 ton padi di tahun 2007 akibat rendahnya curah hujan. "Diramalkan produksi padi di NTT mengalami penurunan hingga mencapai 498.842 ton karena rendahnya curah hujan. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang justru mengalami peningkatan produksi," kata Kepala BPS Provinsi NTT, Ir Sutrisno Poltak Siahaan, di Kupang, Kamis. Ia mengatakan, produksi padi gabah kering giling (GKG) di NTT dari tahun 2005 hingga 2006 mengalami peningkatan sebesar 10,74 persen atau bertambah dari 461.007 ton di tahun 2005 menjadi 510.514 ton di tahun 2006. Peningkatan produksi padi itu erat kaitannya dengan curah hujan yang relatif baik di musim tanam akhir Tahun 2005 hingga awal 2006. Curah hujan itu memungkinkan dilakukan peningkatan luas panen dan rata-rata produksi per hektare baik padi sawah maupun ladang. Produksi padi sawah mencapai 344.716 ton di tahun 2005 dan 384.989 ton di tahun 2006. Produksi padi ladang mencapai 116.291 ton di tahun 2005 dan 125.525 ton di tahun 2006. Berbeda dengan curah hujan pada musim tanam akhir 2006 hingga awal 2007. Selain rendahnya curah hujan, awal musim hujan juga mengalami keterlambatan akibat peningkatan tekanan udara di Australia yang berdampak pada perubahan musim di wilayah NTT. "Ramalan akan menurunnya produksi padi di tahun 2007 didasarkan atas rata-rata produksi per hektare yang relatif sama, baik padi sawah maupun ladang. Akibat curah hujan rendah maka luas panen berkurang dan rata-rata produksinya pun berkurang," ujarnya. Oleh karena itu, katanya, diperkirakan produksi padi sawah di tahun 2007 hanya sebanyak 375.532 ton dan padi ladang sebanyak 123.310 ton. Data BPS NTT menyebutkan, produksi padi GKG yang diperkirakan akan mengalami penurunan dari 510.514 ton di tahun 2006 menjadi 498.842 ton di tahun 2007 itu produksi beras, penggunaan beras non-pangan dan total konsumsi penduduk. Produksi beras diperkirakan mencapai 291.329 ton saja dan penggunaan beras non-pangan hanya 9.585 ton sehingga total konsumsi penduduk diramalkan hanya 493.415 ton. Menurut BPS NTT, luas tanam padi di NTT tahun 2006 mencapai 175.791 hektare yang terdiri dari luas tanam padi sawah yang mencapai 113.052 hektere dan padi ladang sebanyak 62.739 hektare. Luas panen mencapai 174.131 hektare, terdiri dari 110.078 hektare padi sawah dan 64.053 hektare padi ladang, sehingga rata-rata produksi padi sawah mencapai 34,97 kwintal/hektare dan padi ladang sebanyak 20,01 kwintal per hektare. Dengan demikian, BPS NTT mencatat, produksi padi sawah di tahun 2006 mencapai 384.989 ton dan padi ladang sebanyak 125.525 ton sehingga total produksi mencapai 510.514 ton. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007