Teheran (ANTARA News) - Gagasan Turki untuk penerapan zona larangan terbang di Suriah adalah kekeliruan berulang yang dilontarkan oleh Barat pada masa lalu, kata seorang pejabat senior Iran sebagaimana dikutip kantor berita Tasnim pada Sabtu.

"Penyelesaian bagi krisis Suriah, yang secara negatif mempengaruhi keamanan regional, semata-mata adalah masalah politik," kata Wakil Menteri Luar Negeri Iran Urusan Arab dan Afrika Hossein Amir-Abdollahian, sebagaimana dikutip Xinhua, Sabtu malam.

"Tak diragukan, pengajuan kembali gagasan zona larangan terbang (di wilayah Suriah) tidak akan memberi bantuan apa pun bagi kestabilan dan keamanan regional," katanya.

Ankara kembali telah mengeluarkan seruan bagi pemberlakuan zona larangan terbang dan zona aman buat gerilyawan serta pengungsi di Suriah Utara sebab harapan untuk menghentikan konflik lima-tahun di negara tetangganya itu lebih suram daripada sebelumnya.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Rabu (17/2) mengatakan zona larangan terbang mestinya dapat mencegah aksi udara Rusia di wilayah tersebut dan mencegah ribuan warga sipil tewas.

Usul itu tidak mendapat dukungan dari kebanyakan sekutu Turki di NATO. Hanya Kanselir Jerman Angela Merkel pada hari yang sama menyatakan bahwa sejenis zona larangan terbang dari Aleppo ke perbatasan Turki baik untuk melindungi warga sipil.

Presiden AS Barack Obama pada Jumat (19/2) berbicara dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melalui telepon mengenai situasi di Suriah.

"Presiden Obama menyampaikan keprihatinan mengenai gerak maju militer Suriah di bagian barat-laut Suriah dan secara mendesak menyerukan dihentikannya semua tindakan yang meningkatkan ketegangan dengan Turki dan dengan pasukan oposisi moderat di Suriah Utara," kata Gedung Putih di dalam siaran pers.

Obama juga menegaskan bahwa pasukan Satuan Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) tak boleh mengeksploitasi keadaan di daerah itu untuk merebut wilayah lain, kata pernyataan tersebut.

Ia juga "mendesak Turki untuk memperlihatkan gaung penahanan diri dengan menghentikan serangan artileri di daerah itu".

Selain itu, Obama menggaris-bawahi "upaya bersama di Suriah Utara untuk menurunkan kemampuan dan mengalahkan" ISIS.

Obama juga menyampaikan belasungkawanya atas serangan teror 17 Februari di Ibu Kota Turki, Ankara, dan serangan 18 Februari terhadap rombongan militer Turki di Provinsi Diyarbakir di bagian tenggara negeri tersebut.

(Uu.C003)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016