Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) sesi pagi ditutup naik tipis, karena masih terpengaruh rendahnya angka inflasi Februari 2007 dan kemungkinan bank sentral menurunkan suku bunga acuannya (BI rate). Pada penutupan sesi pagi, IHSG naik 3,057 poin atau 0,17 persen menjadi 1.762,547 dan indeks LQ45 menguat 0,472 poin atau 0,13 persenke posisi 372,509. Volume perdagangan mencapai 834,330 juta saham dengan nilai Rp956,515 miliar dari 14.697 transaksi. Analis Riset PT Sinarmas Sekuritas, Alfiansyah, mengatakan rendahnya inflasi Februari masih mempengaruhi perdagangan. Inflasi Februari 0,62 persen, padahal banyak ekonom memperkirakan di atas 1,0 persen, akibat naiknya harga beras serta banjir di Jakarta yang berpengaruh terhadap harga-harga. Selain itu, katanya, dengan rendahnya inflas, maka pasar menaruh harapan akan turunnya BI rate saat Rapat Dewan Gubernur BI pada 6 Maret mendatang. Mengenai tingginya kenaikan harga saham Internasional Nickel (INCO), ia mengatakan karena harga nikel di pasara global mengalami kenaikan. Pada perdagangan sesi pagi ini saham yang naik telah mencapai 47 jenis dibanding yang turun 63 dan 53 bergerak stagnan. Kenaikan indeks dipimpin saham INCO yang naik Rp500 menjadi Rp39.600, Tambang Timah (TINS) naik Rp400 menjadi Rp10.250, Semen Gresik (SMGR) naik Rp200 menjadi Rp39.800, Aneka Tambang (ANTM) naik Rp200 menjadi Rp9.500, dan Astra Internasional (ASII) naik Rp100 menjadi Rp13.900. (*)

Copyright © ANTARA 2007