Kami berharap pembangunan jalur KA itu tidak membutuhkan waktu lama karena sudah ada persetujuan dari Pemerintah Provinsi Banten
Lebak, Banten (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) siap membangun jalur kereta hingga ujung selatan Banten, dalam lintasa Rangkasbitung-Labuan-Bayah untuk memberikan pelayanan angkutan massal kepada masyarakat di daerah itu.

"Kami berharap pembangunan jalur KA itu tidak membutuhkan waktu lama karena sudah ada persetujuan dari Pemerintah Provinsi Banten," kata Kepala Humas PT KAI Daop I Bambang Setiyo Prayitno di Lebak, Senin.

Pengoperasian jalur KA Rangkasbitung-Labuan-Bayah dinilai sangat penting sebagai sarana penunjang transportasi masyarakat untuk mendukung percepatan pembangunan nasional dan akan memberikan dampak positif bagi optimalisasi pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah ini.

Apalagi di daerah Bayah sudah ada kawasan industri pabrik semen, kawasan wisata, perkebunan dan pertanian.

"Saya kira jika sarana transportasi itu tersedia maka percepatan perekonomian masyarakat berkembang pesat," ujar Bambang.

Menurut dia, wacana pembangunan jalur KA Rangkasbitung-Labuan-Bayah bukan main-mainan, namun ditanggapi serius oleh pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla karena akan mendorong pemerataan antara utara dan selatan Provinsi Banten.

"Pembangunan transportasi KA akan membuka akses pertumbuhan ekonomi masyarakat wilayah selatan Kabupaten Lebak," kata Bambang.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lebak Alkadri berjanji bahwa pemerintah daerah akan mengawal pembangunan rel KA itu direalisasikan baik Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) maupun mensosialisasikannya kepada masyarakat.

Warga selatan Kabupaten Lebak optimistis pembangunan di daerah selatan akan sejajar dengan wilayah utara jika jalur kereta Rangkasbitung-Bayah dioperasikan di mana selama ini selatan tertinggal dari bagian utara Provinsi Banten.

"Kami mendukung pembangunan jalur rel KA Rangkasbitung-Bayah difungsikan lagi," kata Maman, warga Malingping, Kabupaten Lebak.

Pewarta: Mansyur
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016