Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyediakan sekitar 80 set ATM atau bank sampah jenis kering dan basah di sekitar arena Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2016 sebagai promosi pengelolaan dan pengurangan sampah pada masyarakat.

"Lewat proyek Less Waste More Jazz, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyediakan wadah sampah yang mengajak pengunjung untuk memilah antara sampah sisa makanan atau basah dan sampah kemasan makanan atau kering," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat KLHK Novrizal pada konferensi pers Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2016 di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (2/3).

Seluruh sampah yang dikelola melalui wadah "Less Waste More Jazz" itu, kata Novrizal, terjamin tidak akan mencemari lingkungan, apalagi disalurkan ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Sampah tersebut akan disalurkan kepada pihak-pihak yang memproses sampah tersebut dengan benar atau diolah kembali menjadi kompos pada sampah basah.

Proyek "Less Waste More Jazz" juga sesuai dengan paradigma pengelolaan sampah dari kumpul-angkut-buang menjadi pengurangan di sumber sampah (reduce at source) dan daur ulang sumber daya (resources recycle).

Pengelolaan sampah seperti itu dapat menggantikan pendekatan "end of pipe" dengan mengimplementasikan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle).

Sampah yang ada di ATM sampah juga dapat diolah dan dimanfaatlam menjadi sumber daya sebagai bahan baku, sumber energi terbarukan, serta pemrosesan akhir sampah di TPA yang berwawasan lingkungan.

Menurut dia, proyek penyediaan ATM sampah sebagai dukungan penuh KLHK terhadap pagelaran musik jazz tahunan ini karena adanya kesamaan konteks perubahan yang dilakukan.

"Kalau lihat sejarah musik jazz lahir dalam konteks perubahan tatanan. Maka kami ingin sampaikan pada musisi dan penggemar bahwa kita perlu dorong perubahan tatanan masyarakat dengan mengurangi sampah," kata Novrizal.

Jakarta International BNI Java Jazz Festival diselenggarakan pada tanggal 4 sampai 6 Maret mendatang di JI Expo Kemayoran dengan total 11 panggung.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016