Teheran (ANTARA News) - Iran, Minggu mengatakan pihaknya masih mempertimbangkan apakah akan ikut serta dalam satu konferensi pekan depan mengenai keamanan Irak dan tidak berniat untuk melakukan perundingan bilateral dengan AS dalam pertemuan itu. Konferensi Baghdad bertujuan untuk menghentikan aksi kekerasan di Irak dan menurut rencana akan dihadiri AS dan negara-negara tetangga Irak seperti Iran dan Suriah, dalam satu kesempatan yang jarang terjadi bagi negara-negara yang bermusuhan itu untuk berunding. "Tidak ada pertemuan-pertemuan biateral (dengan AS) direncanakan pada konferensi Baghdad," kata jurubicara kementerian luar negeri Mohammad Hosseini kepada wartawan seperti dikutip AFP. "Kami sedang dalam proses mempertimbangkan keikutsertaan kami dalam konferensi Baghdad itu. Jika itu adalah kepentingan kami kami akan ikut." Hosseini juga menegaskan bahwa AS telah membuat "usulan-usualan" bagi perundingan dengan Iran kendatipun ia tidak tahu secara persis apakah ini menyangkut konferensi Baghdad itu. Baru-baru ini pihak AS membuat usulan-usulan bagi perundingan itu melalui berbagai saluran tentang Irak dan keamanan di negara itu. Kami sedang dalam proses mempelajari usul-ususl ini." Pejabat penting keamanan Iran Ali Larijani pekan lalu mengatakan bahwa Teheran akan ikut serta dalam konferensi itu dengan syarat itu adalah untuk kepentingan tetangga yang dilanda kerusuhan itu. Iran dan AS tidak memiliki hubungan diplomatik sejak Washington memutuskan hubungan tahun 1980 sehubungan dengan pendudukan kedubesnya di Teheran oleh mahasiswa Islam. Setiap kontak resmi antara dua negara akan menandakan satu terobosan penting dalam hubungan yang membeku itu , yang ditandai dengan saling tuduh dan sikap permusuhan hampir tiga daswarsa. Washington, yang berulangkali menuduh Teheran dan sekutu dekatnya Damaskus membantu aksi kekerasan di Irak, mengatakan pihaknya akan ikut dalam konferensi itu dan tidak akan mengesampingkan kemungkinan kontak antara utusan-utusan AS dan Iran.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007