Ini bukan konfik antarsuku, tapi murni tindak pidana"
Tulangbawang Barat, Lampung (ANTARA News) - Polisi masih mengejar sedikitnya tujuh orang tersangka dalam bentrok antarwarga di kawasan hutan tanaman industri Register 44 Dusun Terang Agung, Kampung Gunung Terang, Kabupaten Tulangbawang Barat, Lampung.

Kapolres Tulangbawang AKBP Agus Wibowo di Gunung Terang, Minggu, mengatakan, bentrok itu mengakibatkan sedikitnya tiga warga tewas dan empat lainnya dalam kondisi kritis.

Kapolres menegaskan, berdasarkan hasil penyelidikan ketujuh tersangka itu diduga kuat sebagai dalang bentrok pada Jumat (11/3) siang.

"Sudah tujuh orang yang ditetapkan menjadi tersangka. Jumlah tersangka ini bisa saja bertambah tergantung hasil penyelidikan di lapangan. Namun nama-nama mereka belum bisa dipublikasikan," ujarnya lagi.

Dia menyatakan bahwa amuk massa yang pecah di kawasan HTI Register 44 Dusun Terang Agung Kampung Gunung Terang Kecamatan Gunung Terang Kabupaten Tulangbawang Barat yang berbatasan dengan Kabupaten Way Kanan itu bukan dilatari konflik antarsuku.

Penegasan itu disampaikan Kapolres Tulangbawang AKBP Agus Wibowo usai bertemu dengan tokoh masyarakat lintas suku di Mapolsek Gunungterang, Minggu.

"Ini bukan konfik antarsuku, tapi murni tindak pidana. Karenanya tidak ada perdamaian," ujar Kapolres menegaskan.

Ia juga menyatakan bahwa situasi di wilayah bertikai sejauh ini sudah berangsur kondusif.

"Situasi sudah dapat diredam. Ada sekitar 500 personel kepolisian dari Polda Lampung, Polres Tulangbawang dan Polres Way Kanan pada Minggu ini yang turun mengamankan situasi. Massa sudah diarahkan pulang ke rumah masing-masing," kata Kapolres itu lagi.

Dia mengatakan, sejauh ini aparat kepolisian tengah fokus mengejar Irawan Cs yang menjadi pelaku penyanderaan dan pembunuhan terhadap sejumlah warga dalam kasus bentrok itu.

"Pelaku sejauh ini ada tujuh orang. Masih dalam pengejaran tim Polda dan Polres," katanya lagi.

Di tempat terpisah Pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat menyatakan menjamin seluruh biaya pengobatan para korban bentrok warga di Register 44 Gunungterang.

Bahkan, pemkab setempat juga akan membantu membiayai pemakaman bagi korban tewas baik warga muslim maupun nonmuslim.

Wakil Bupati Tulangbawang Barat Fauzi Hasan saat melakukan pertemuan dengan keluarga korban dan ratusan warga penggarap di kawasan hutan tanaman industri (HTI) Register 44 Gunungterang, mengatakan untuk meringankan beban para korban, Bupati Umar Ahmad telah memerintahkan dinas terkait untuk melakukan pendataan terhadap korban luka dan korban tewas dalam kejadian tersebut.

"Masalah pengobatan pemkab yang menjamin, termasuk biaya pemakaman," kata dia.

Pernyataan Wakil Bupati tersebut disambut antusias para keluarga korban. "Kami sangat berterima kasih mendapat perhatian dari Bapak Bupati. Masalah biaya pemakaman ini memang sangat berat bagi kami khususnya bagi korban nonmuslim," ujar Mangku, salah seorang tokoh warga di kawasan Register 44 tersebut.

Pewarta: Budisantoso B & Raharja
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016