Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia mengecam serangan bom yang terjadi di kawasan Kizilay, Pusat Kota Ankara pada Minggu (13/3), kata pernyataan dari Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Senin.

Hingga pukul 23.00 waktu setempat, serangan bom tersebut dilaporkan telah menyebabkan 34 orang meninggal dan 125 orang korban luka-luka.

"Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan simpati dan duka cita yang mendalam kepada pemerintah dan rakyat Turki, khususnya kepada korban dan keluarga korban," kata pernyataan Kemlu RI itu.

Hingga berita ini dikeluarkan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara belum mendapat informasi mengenai adanya WNI yang menjadi korban dalam serangan bom tersebut.

Namun, KBRI Ankara masih terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di Turki untuk mendapatkan informasi lebih jauh.

Berdasarkan catatan KBRI Ankara, terdapat 1.553 WNI di Turki yang sebagian besar bekerja sebagai pekerja profesional dan mahasiswa.

Selanjutnya, KBRI Ankara juga telah mengimbau WNI di Turki untuk tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan terhadap perkembangan situasi serta menghindari pusat-pusat keramaian yang rawan menjadi sasaran serangan.

Bagi WNI yang memerlukan informasi dapat menghubungi nomor "hotline" KBRI Ankara, yakni +905321352298 dan +905338120760.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016