Padang (ANTARA News) - Penggalian batu dan pasir secara liar di Sungai Batang Kuranji Kota Padang, Sumbar, kembali marak seiring menyusutnya debit air di sungai itu yang kedalamannya tinggal sekira 0,5 meter. "Dangkalnya sungai Batang Kuranji, maka sangat mudah menggali kerikil dan batu. Truk juga lancar beroperasi" ujar Eri, warga setempat yang juga menambang di tempat itu. Penambangan batu dan pssir di sepanjang aliran sungai itu, menjadi salah satu sumber penghasilan warga setempat dan sudah berlangsung sejak belasan tahun lalu. "Enam truk pasir dan batu bisa terisi dalam satu hari," katanya, dan mengaku untuk setiap truk pasir ia mendapatkan upah Rp20.000. Murdin, pengemudi truk, mengatakan, harga jual batu, pasir dan kerikil untuk satu truk (berisi 4-5 kubik) Rp200 ribu sampai Rp250 ribu. Permintaan pasir, batu dan kerikil kini cukup tinggi. "Sudah biasa terjadi saat air susut, warga yang menggali pasir, kerikil dan batu cukup bvanyak di sini," kata Yasril, (47) warga di sekitar aliran sungai itu. Terkait izin pemanfaatan atau pengambilan batu, pasir dan kerikil, ia menyatakan, tidak pernah ada selama ini. "Tak ada aparat yang tanya soal itu," katanya dan menambahkan, makanya warga terus saja bekerja di sini.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007