Riyadh (ANTARA News) - Bahrain telah mendeportasi sejumlah warga Lebanon yang diyakini memiliki hubungan dengan atau mendukung kelompok Muslim Syiah Hizbullah, yang oleh negara-negara Teluk Arab dinyatakan sebagai organisasi teroris, kata Kementerian Dalam Negeri, Senin.

Sekutu Bahrain di Teluk Arab yang lebih besar, Arab Saudi, Minggu, mengatakan pihaknya akan menghukum siapa saja yang menjadi anggota kelompok Lebanon yang didukung Iran, yang oleh Manama dituduh, bersama Garda Revolusi Teheran, mengobarkan perselisihan di kerajaan pulau itu.

Langkah itu muncul setelah negara-negara Arab Teluk menyatakan Hizbullah sebagai organisasi teroris, yang meningkatkan kemungkinan

sanksi lebih lanjut terhadap kelompok itu, yang memiliki pengaruh di Lebanon dan berjuang bersama pasukan Presiden Bashar al-Assad di Suriah.

Pada Minggu, Arab Saudi mengatakan akan menghukum siapa saja yang menjadi anggota kelompok Hizbullah yang didukung Iran, bersimpati dengan kelompok itu, dan mendukung secara finansial atau menampung setiap anggotanya.

Hizbullah memiliki hubungan dekat dengan Iran, pesaing Arab Saudi untuk kekuasaan di wilayah tersebut. Arab Saudi mendukung kelompok oposisi Suriah yang berupaya untuk menggulingkan Assad dan mengkritik Iran dan Hizbullah karena membantunya mempertahankan kekuasaan setelah lima tahun perang saudara.

Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah telah menjawab kritis Arab Saudi, menuduhnya mengatur bom mobil di Lebanon.

Pada bulan Januari, Bahrain mengatakan telah menangkap seorang warga Iran yang terkait dengan kelompok perencana serangan di wilayahnya, beberapa hari setelah negara itu mengikuti langkah sekutu dekatnya, Arab Saudi, memutuskan hubungan dengan Iran, demikian Reuters.

(G003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016