Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mempersilakan bila Komisi II DPR ingin mengawasi aliran dana ke Teman Ahok, komunitas yang mendukung pencalonannya menjadi gunernur DKI.

"Mereka nanti waktu pendaftaran (relawan) bisa saja diperiksa. Silakan saja," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat.

Komunitas Teman Ahok menyatakan tidak menerima sumbangan uang tapi mendapatkan uang dari penjualan berbagai jenis barang suvenir terkait Ahok.

"Masa mau diaudit orang datang ke posko, bayar berapa bensin, naik taksi, isi formulir dukungan. Kamu lihat saja di posko, saya dikirimin foto saja kaget ada nenek-nenek mendaftar, dia dibantu orang isi formulir, seharian sampai tidak mau makan. Itu mereka lakukan, nah gimana mau nilai," kata Ahok.

"Saya kira ini satu gerakan yang baik lah ya," tambah dia.

Ia menambahkan gerakan semacam itu pernah ada saat warga memberikan dukungan ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

"Kita pernah punya pengalaman waktu tahun 1997, ketika semua orang berbondong-bondong mau dukung PDI terus tahun 1999 PDI Perjuangan ikut, semua orang berbondong-bondong keluarkan uang. Saya pun mengeluarkan uang bikin posko, bikin baju. Apa mau diaudit kalau masyarakat yang bergerak? Itu kan kerelaan orang," katanya.

Pewarta: Monalisa
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016