Karena kejujuran masyarakat, pengusaha dalam memberikan data akan menentukan arah pembangunan ekonomi di Kota Bogor kedepannya."
Bogor (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor, Jawa Barat meminta kejujuran perusahaan untuk memberikan data selengkapnya pada saat Sensus Ekonomi 2016 berlangsung bulan Mei mendatang.

"Karena kejujuran masyarakat, pengusaha dalam memberikan data akan menentukan arah pembangunan ekonomi di Kota Bogor kedepannya," kata Kepala BPS Kota Bogor, Budi Hardiyono dalam acara sosialisasi Sensus Ekonomi 2016 kepada para pengusaha, KADIN dan stakeholder lainnya, di Kota Bogor, Jumat.

Budi mengatakan, kejujuran para pengusaha terutama skala makro, menengah maupun mikro sangat diharapkan, karena keakuratan informasi data yang diberikan menjadi penentu kebijakan pembangunan ekonomi di Kota Bogor.

Menurutnya, ada kekhawatiran pengusaha untuk memberikan data terperinci terkait perkembangan usahanya, karena menghindari pajak. Kendala tersebut menjadi tantangan para petugas pencacah dari BPS dalam mendata.

Ia mencontohkan, belum lama ini BPS melakukan rapat teknis yang mengundang 100 orang peserta di salah satu hotel. Ketika dilakukan pendatan rutin beberapa bulan berikutnya. Hotel tersebut tidak memasukkan data kegiatan yang dilakukan oleh BPS.

"Padahal bulan itu kita menggunakan layanan hotel dengan peserta 100 orang, tetapi dalam laporan jumlah okupansi mereka menyebutkan kurang dari jumlah tersebut," kata Budi.

Oleh karena itu, lanjut Budi, pihaknya berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Bogor, dan Kamar Dagang (KADIN) untuk mendukung terlaksananya sensus ekonomi 2016 yang hanya 10 tahun sekali dilakukan.

"Karena kalau kita tidak memberikan data yang akurat, kita akan kehilangan potensi ekonomi yang bisa kita kembangkan dan harus menunggu 10 tahun lagi, akan sangat disayangkan," katanya.

Ia mengatakan, bahwa data yang dikumpulkan oleh BPS sifatnya rahasia, sesuai dengan Undang-Undang Nomor Nomor 16 Tahun 1997 dimana data yang dikeluarkan oleh perusahaan dilindungi undang-undang.

Wakil Wali Kota Bogor, Usmar Hariman mendukung penuh pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016 dengan menghimbau seluruh warga, maupun dunia usaha untuk menjadi korespoden yang baik pada saat pencacahan dilakukan mulai 1 hingga 30 Mei mendatang.

"Sensus ekonomi 2016 ini penting bagi Pemerintah Kota Bogor, akan menjadi penentu produk domestik bruto dan arah kebijakan pembangunan ekonomi. Sehingga akurasi data penting tergantung dari kejujuran para responden," katanya.

Sensus Ekonomi bertujuan untuk mengetahui karakteristik ekonomi di masing-masing wilayah. Pendataan ditujukan kepada seluruh pelaku ekonomi, seperti rumah tangga, perusahaan, rumah sakit, perdagangan, hotel, restoran, sekolah, panti sosial, pasar hingga tempat peribadatan.

BPS Kota Bogor menerjunkan 1.808 petugas sensus yang akan disebar di seluruh wilayah. Ada 19 sektor yang akan disensus. Pertanyaan yang diajukan oleh petugas seputar soal pendapatan dan pengeluaran dalam sebulan.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016