Jakarta (ANTARA News) - Tim bola voli pantai Indonesia terus berusaha mengejar poin demi tiket ke Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brazil, pertengahan Agustus nanti dengan mengikuti kejuaraan internasional di Sydney Australia, 24-28 Maret.

Direktur Performa Tinggi Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) Mimi Irawan di Jakarta, Senin mengatakan, peluang atlet Indonesia untuk turun di kejuaraan empat tahunan itu masih terbuka. Untuk itu kesempatan yang ada diharapkan bisa dimanfaatkan dengan baik.

"Saya harapkan semua pemain yang dikirim all out dalam mengejar poin agar memutuskan jalannya ke Rio de Janeiro," katanya.

Pada kejuaraan bergengsi di Negeri Kanguru itu, Indonesia mengirimkan empat pasang atlet yang terdiri dua tim putra yaitu pasangan Candra/Rendy dan Ashfiya/Fahriansyah. Sedangkan dua tim putri yang dikirim adalah pasangan Putu/Dita dan Yokbed/Desy.

Menurut Mimi, persaingan dikejuaraan Syney ini dipastikan akan ketat karena pemain terbaik dari beberapa negara seperti Selandia Baru, Korea Selatan, Qatar, China dan Australia akan turun dikejuaraan ini.

"Saya berharap mereka jangan patah semangat meski lawan-lawan yang akan dihadapi pasangan kuat. Tapi kejuaraan ini bisa untuk melihat kekuatan calon lawan serta menguji kemampuan setelah menjalani pelatnas," kata Mimi menambahkan.

Sesuai dengan rencana, tim bola voli pantai yang dimanajeri oleh Slamet Mulyanto akan bertolak menuju Sydney, Selasa (22/3).

Sebelumnya, tim dayung Indonesia juga menguji kemampuan di kejuaraan Sydney International Rowing Regatta 2016, 14-20 Maret lalu. Uji coba ini merupakan rangkaian untuk bertanding pada babak kualifikasi Olimpiade 2016 di Korea Selatan, April nanti.

Untuk menghadapi kualifikasi ini, tim Indonesia mempersiapkan beberapa atlet diantaranya adalah Memo yang akan turun dinomor M1X, Ichram dan Tansil yang akan turun dinomor LM2X. Sedangkan untuk putri ada nama Dewi Yuliawati dinomor W1Xs serta pasangan Yayah Rokayah dan Sifa Lisdiana untuk nomor LW2X.

Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016