Kupang (ANTARA News) - Sebanyak 300 peziarah yang akan mengikuti prosesi Semana Santa di Kota Lantuka, Kabupaten Flores Timur di berangkatkan dari pelabuhan penyebrangan Bolok, Kupang, Selasa.

"Diperkirakan hari ini hanya 250 sampai 300 peziarah yang akan berangkat ke Larantuka," kata Kepala PT. Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Kupang, Arnoldus Jansen kepada Antara di Kupang, Selasa.

Ia mengatakan jumlah penumpang yang berangkat hari ini lebih sedikit jika dibandingkan dengan keberangkatan pada hari Minggu (19/3) lalu.

Pada hari Minggu menurutnya ada sekitar 900 peziarah yang diberangkatkan untuk mengikuti prosesi Jumat Agung yang merupakan tradisi bangsa Portugis tersebut.

"Hari Minggu kita siapkan dua kapal, dan semuanya penuh. Namun kita juga siapkan beberapa armada untuk mencegah terjadinya penumpukkan penumpang," tambahnya.

ASDP Cabang Kupang sendiri lanjutnya sudah menjadwalkan sejumlah pelayaran yang dikhususkan bagi peziarah yang akan mengikuti perayaan Prosesi Semana Santa di Kota Larantuka yang disebut dengan Kota "Reinha Rosari".

Prosesi Semana Santa yang tahun ini akan jatuh pada 25 Maret 2016 itu, merupakan sebuah tradisi sakral dalam agama Katolik untuk memperingati wafat Yesus kristus. Di Larantuka ibu kota Kabupaten Flores Timur tradisi itu telah dilaksanakan sejak 500 tahun lampau.

Tradisi keagamaan yang merupakan warisan Portugis itu, sudah berlangsung lebih dari 500 tahun ketika bangsa Portugis menyebarkan agama Katolik dan berdagang cendana di Kepulauan Nusa Tenggara. Prosesi Jumat Agung itu diawali dari perayaan Rabu Trewa.

Prosesi Semana Santa ini juga merupakan sebuah agenda tahunan dari pemerintah daerah Flores Timur sebagai sebuah wisata rohani dalam menarik wisatawan baik domestik dan mancanegara.

Merri Klau seorang peziarah yang ditemui saat bersama keluarganya di atas kapal ferri mengatakan, hampir setiap tahun dirinya bersama keluarganya berlayar ke Larantuka untuk mengikuti prosesi Jumat Agung tersebut.

"Setiap tahun pasti saya tidak ketinggalan untuk ikuti prosesi Jumat Agung ini," kata Merri yang berasal dari Kabupaten Timur Tengah Utara (TTU) tersebut.

Untuk penginapan, ia berharap bisa menginap di rumah warga, karena sejumlah penginapan sudah penuh dari beberapa bulan yang lalu.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016