Jakarta (ANTARA News) - Para sopir taksi yang tergabung dalam Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat yang sejak pukul 09.00 WIB menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR di Senayan, sekira pukul 15.00 WIB berangsur-angsur meninggalkan lokasi demonstrasi dikawal sejumlah petugas kepolisian.

Menurut informasi, selanjutnya mereka akan bertolak ke Kantor Kementerian Komunikasi dan Informasi di Jalan Medan Merdeka Barat bergabung dengan sejumlah pengemudi taksi lainnya yang sudah lebih dulu berunjuk rasa di sana.

Tuntutan pengunjuk rasa masih sama yakni meminta agar aplikasi mobile layanan transportasi Uber dan Grab diblokir serta ditutup.

Kedua moda transportasi berbasis-aplikasi itu menggunakan kendaraan berplat hitam untuk transportasi umum, yang jelas menyalahi Undang-Undang No. 2 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan.

Berdasarkan pantauan ANTARA News di lokasi, menyusul bubarnya aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR, lalu lintas ruas Jalan Gatot Subroto arah Grogol/Slipi berangsur pulih.

Sementara itu, ketegangan juga sempat terjadi saat massa demonstran melakukan aksi penyisiran pengemudi ojek online Go-Jek di ruas Jalan Gerbang Pemuda, menyusul kabar adanya penyerangan terhadap pengemudi taksi oleh pengemudi Gojek di beberapa titik.

Aksi penyisiran itu dijawab dengan dua kali kedatangan gerombolan pengemudi Go-Jek di ruas Jalan Gerbang Pemuda yang berniat melakukan aksi balasan, beruntung masih bisa dicegah oleh personel kepolisian yang berjaga tak jauh dari Kantor TVRI.

Jelang bubarnya massa demonstran dari Gedung MPR, gerombolan pengemudi Gojek kembali melakukan percobaan aksi balasan sebanyak dua kali dari ruas Jalan Gerbang Pemuda dan Jalan Tentara Pelajar, yang bisa dihentikan petugas kepolisian untuk mencegah terjadinya bentrokan fisik.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016