Jakarta (ANTARA News) - Aksi demonstrasi para supir taksi yang tergabung dalam Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat dengan tuntutan penutupan aplikasi layanan transportasi online Uber dan Grab di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa, tengah memasuki masa istirahat untuk menghormati adzan Dzuhur.

Namun demikian di tengah masa jeda demonstrasi, justru hampir pecah kerusuhan antara massa supir taksi pendemo dan pengemudi Go-Jek di ruas Jalan Gerbang Pemuda, Senayan, tak jauh dari lokasi demonstrasi.

Kejadian itu bermula dari aksi penyisiran oleh massa supir taksi pendemo yang dilakukan terhadap beberapa pengemudi Go-Jek yang melintas.

Sikap itu, menurut para supir taksi dilakukan karena mereka mendengar kabar ada penganiayaan terhadap supir taksi oleh oknum pengemudi Go-Jek di Jalan Blora.

Setelah tiga kali penyisiran terhadap tiga pengemudi Go-Jek yang berujung penyelamatan oleh personel kepolisian yang berjaga di sekitar lokasi, sekira pukul 12.30 WIB tiba-tiba dari arah Gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga datang segerombolan pengemudi sepeda motor yang mengenakan atribut Go-Jek menuju kerumunan massa supir taksi pendemo.

Namun petugas kepolisian yang berjaga cukup sigap mengerahkan sejumlah besar personelnya untuk menghentikan gerombolan pengemudi Go-Jek sebelum sempat terjadi kontak fisik dengan para supir taksi pendemo.

Kedatangan gerombolan pengemudi Go-Jek itu tak hanya sekali, sebab tak lama berselang mereka datang dengan jumlah lebih banyak, yang sekali lagi berkat kesigapan personel keamanan dapat dicegah kontak fisik dengan para supir taksi.

Berdasarkan pantauan ANTARA News di lokasi, sementara gerombolan pengemudi Go-Jek diusir untuk putar balik ke arah Senayan, para personel kepolisian berjaga sembari mengarahkan massa supir taksi kembali ke lokasi demonstrasi mereka.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016