Sidoarjo (ANTARA News) - Anggota Komisi VI DPR RI Bambang Haryo mendorong pembangunan terminal 3 Bandara Internasional Juanda bisa terkoneksi dengan angkutan massal lainnya seperti angkutan kereta api.

"Pembangunan Terminal 3 Bandara Internasional Juanda nantinya diharapkan bisa terkoneksi dengan angkutan massal supaya memudahkan pengguna jasa angkutan untuk menentukan moda lanjutannya," katanya saat melakukan kunjungan ke Kantor Angkasa Pura I Juanda di Sidoarjo Jatim, Selasa.

Ia mengemukakan, pembangunan Terminal 3 Bandara Internasional Juanda ini juga harus mengutamakan asas manfaat yang salah satunya adalah apron bisa memutar sehingga memaksimalkan fungsi yang ada.

"Nantinya penataan Terminal 3 Bandara Juanda ini menjadi bagus dan yang paling penting adalah Bandara Internasional Juanda ini bisa sebagai pemersatu dunia," katanya.

Ia mengatakan dalam perkembangannya Bandara Juanda juga hendaknya bisa membedakan fasilitas layanan kepada pengguna jasa penerbangan dengan berbiaya murah dan berbiaya mahal.

"Untuk yang berbiaya murah salah satu pelayanannya seperti memberikan papan pengumuman yang lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia dan juga menggunakan pengeras suara untuk memanggil penumpang. Selain itu, barang-barang yang dijual di terminal juga disesuaikan dengan kebutuhan penumpang," katanya.

Sementara itu, kata dia, untuk yang berbiaya mahal bisa menggunakan tulisan berbahasa Inggris dan juga pemaksimalan pemberian layanan kepada penumpang.

"Dalam kesempatan ini dirinya juga meminta kepada pengelola Bandara Juanda supaya memanfaatkan secara maksimal fasilitas yang ada termasuk penggunaan gudang-gudang yang ada untuk membantu penyiapan logistik di dalam lingkungan bandara," katanya.

Sementara itu, Co General Manager PT Angkasa Pura I Juanda, Yudi Maisa mengatakan akan menerima masukan tersebut dan berusaha untuk mengembangkan Bandara Internasional Juanda lebih baik lagi.

"Kami akan bersikap peduli dan profesional dalam mengelola bandara ini. Selain itu, kami juga tertib adiministrasi agar terhindar dari segala hal," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016