Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau meminta dua helikopter dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) segera dikirim untuk membantu padamkan api melalui udara dengan water bombing atau bom air.

Kepala BPBD Provinsi Riau, Edwar Sanger di Pekanbaru, Kamis, menyampaikan penegasan itu secara langsung menyusul diterimanya satu unit helikopter jenis Puma SA 330 L dari Skadron Udara 8 Wing 4 Lanud Atang Sanjaya Bogor merupakan bantuan dari markas besar TNI Angkatan Udara.

"Kemarin saya sudah konfirmasi ulang dan saat ini dua heli dari BNPB jenis MI 171 sedang dipersiapkan pengiriman ke Pekanbaru. Kedua heli itu, masih menjalani tes terbang di Jakarta," kata dia.

Edwar berujar, tes terbang dua helikopter tersebut dilakukan selama tiga sampai lima jam dalam sehari dengan tujuan untuk membantu menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di Riau.

Dua unit helikopter bakal direalisasikan tersebut merupakan dari empat unit helikopter yang dijanjikan dan pekan lalu sedang diurus izin administrasi meliputi "flight clearance" dan "security clearence".

Keempat unit helikopter masing-masing jenis Super Puma dan MI 171 dijanjikan BNPB, lanjut dia, memiliki kapasitas besar dan dapat digunakan untuk kegiatan multi fungsi seperti pengeboman air dan transportasi prajurit.

"Jadi, dua helikopter ini akan difungsikan sebagai pengawasan dan penanggulangan kebakaran lahan dan hutan seperti untuk patroli dan pemadaman," terangnya.

Markas besar TNI AU telah mengirimkan satu unit helikopter jenis Puma SA 330 L dari Skadron Udara 8 Wing 4 Pangkalan Udara Atang Sanjaya Bogor untuk membantu mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di Riau.

"Ini adalah bukti keseriusan TNI AU Lanud Roesmin Nurjadin untuk membantu mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di Riau," kata Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin (Lanud RSN) Pekanbaru, Marsekal Pertama Henri Alfiandi.

Saat ini Satgas Karhutla Riau masih mengandalkan tiga unit helikopter bantuan dari dua perusahaan kertas untuk melakukan pemadaman api melalui jalur udara yakni milik PT. Riau Andalan Pulp and Paper dan PT. Indah Kiat Pulp and Paper.

Kepala BNPB Willem Rampangilei dua pekan lalu usai mengunjungi lokasi kebakaran di wilayah pesisir Riau yakni Dumai dan Bengkalis mengatakan, pihaknya akan mengerahkan bantuan pinjaman helikopter untuk "water boombing" dan teknik modifikasi cuaca.

"Penetapan status siaga darurat oleh Provinsi Riau, maka pemerintah pusat melalui BNPB memiliki dasar hukum untuk beri bantuan kapasitas yang tidak dimiliki oleh daerah," ujar dia.

Willem menyebut, saat ini di Riau sudah miliki tiga helikopter yang selalu siaga dan bisa digunakan untuk patroli atau "water boombing" sewaktu-waktu.

"Tiga helikopter ini memang masih kurang, tapi BNPB menyiapkan helikopter apabila diperlukan setiap saat bisa dioperasikan," katanya.

Pewarta: M Said
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016