Kulon Progo (ANTARA News) - Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta akan membangun Embung Batur di Desa Karangsari, Kabupaten Kulon Progo untuk konservasi dan mensuplisi air pada jaringan irigasi.

Kabid Pengairan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kulon Progo Hadi Priyanto di Kulon Progo, Minggu, mengatakan Embung Batur yang dibangun tahun ini berfungsi sebagai konservasi dan mensuplisi daerah irigasi dengan harapan lahan sawah saat masa tanam (MT) II kekurangan air, dapat tercukupi.

"Tahun ini pembangunan Embung Batur di Perbatasan Karangsari dan Sendangsari. Nanti yang membangun provinsi karena anggaran pemerintah daerah terbatas. Embung Batur ini mampu mensuplisi air lahan pertanian seluas 25 hektare," kata Hadi Priyanto.

Pada 2015, lanjut Hadi, Pemda DIY juga membangun Embung Bogor yang telah mengairi sawah seluas 40 hektare. Embung Bogor ini dirancang mengairi sawah di wilayah Pengasih bagian utara supaya lahan pertanian tidak hanya panen satu kali setiap tahun, tapi mampu tiga kali tanam.

"Harapan pembangunan Embung Bogor ini supaya lahan pertanian cukup mendapat air selama satu tahun. Selain itu, juga berfungsi sebagai embung konservasi supaya menahan air tetap di atas, sehingga meresap ke dalam tanah," katanya.

Pemda DIY, kata Hadi juga membangun Embung Plampang dan Kalibuko, Kecamatan Kokap. Wilayah ini memiliki topografi berbeda dibandingkan wilayah lainnya. Kalau mengambil air dari bawah harus dipompa, sementara sumber mata air sedikit.

"Tahun kemarin, provinsi membangun itu supaya menjadi embung konservasi yakni bagaimana air selama mungkin di atas, dan meresap ke tanah. Selain itu, untuk memenuhi air baku dan air minum," kata Hadi.

Selain itu, DPU Kulon Progo merencanakan pembangunan Embung Talunombo di Kecamatan Pengasih. Tahun ini masih tahapan penyusunan rencana detail teknis (DED) embung tersebut.

"Pemda DIY juga mengidentifikasi potensi pembangunan embung. Kalau kami mendapat masukan dari masyarakat tentang kebutuhan embung, kemudian kami tinjau dan lihat," katanya.

Anggota Fraksi PAN DPRD Kulon Progo Muhtarom Asrori mengatakan kebutuhan air wilayah utara atau Perbukitan Menoreh sangat tinggi, namun sumber mata airnya sedikit. Sehingga, setiap musim kemarau terjadi kekeringan baik untuk kebutuhan rumah tangga dan pengairan lahan pertanian.

Menurut dia, solusi untuk mencukupi air di wilayah utara adalah pembangunan embung sebanyak-banyaknya supaya menampung air hujan. Kemudian dimanfaatkan untuk masyarakat, baik pengairan lahan pertanian dan kebutuhan air baku.

"Embung juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata, sehingga mampu menggerakan perekonomian masyarakat," kata dia.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016