Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI) selain mengirimkan pemain terbaik hasil seleksi, juga akan memaksimalkan pemain naturalisasi untuk memperkuat kontingen Indonesia pada Asian Games 2018 di Tanah Air.

Sekjen PTMSI Anton Suseno di Jakarta, Selasa, mengatakan, pengerahan pemain naturalisasi bukan tanpa alasan karena saat ini Indonesia butuh pemain potensial yang diharapkan mampu mendongkrak kemampuan dan prestasi pemain lokal.

"Saat ini gradasinya terlalu jauh. Makanya naturalisasi pemain menjadi opsi untuk meng-upgrade kemampuan. Ini untuk mengejar prestasi seperti yang dilakukan negara yang lain," katanya di sela Musyawarah Nasional (Munas) PB PTMSI.

Saat ini, pemain terbaik tenis meja didominasi oleh atlet Tiongkok. Bahkan, beberapa negara di Asia, seperti Singapura, menggunakan jasa pemain dari Negeri Tiongkok.

Namun, menurut Anton, perekrutan pemain naturalisasi harus disesuaikan dengan anggaran. Proses pemilihan atlet juga akan ditentukan oleh PB PTMSI selaku induk organisasi tenis meja di Indonesia.

"Semuanya dari China. Makanya kita akan mencoba. Untuk siapa yang akan dinaturalisasi akan disesuaikan dengan anggaran," kata mantan atlet tenis meja nasional itu.

Sebelum turun di Asian Games 2018, kata Anton, PB PTMSI juga akan memaksimalkan atlet naturalisasi di SEA Games 2017 di Malaysia. Hanya saja, semuanya tergantung realisasi program yang dicanangkan oleh PB PTMSI.

Meski akan menurunkan pemain naturalisasi, PB PTMSI tetap memaksimalkan atlet binaan. Demi meningkatkan kemampuan, atlet terbaik Indonesia akan terus digembleng dalam pemusatan latihan meski saat ini masih dipusatkan di daerah.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016