Karimun (ANTARA News) - Sukses atau tidaknya penegakkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 02/M-DAG/PER/1/2007 tentang Pelarangan Ekspor Pasir, Tanah dan Top Soil sangat tergantung pada sikap dan tindakan dari aparatur daerah. Hal itu diungkapkan Romulus Simbolon, asisten Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) yang turut hadir dalam kunjungan kerja rombongan Badan Koordinasi Keamanan Laut Bakorkamla di Selat Gelam, Karimun, Provinsi Kepri, Kamis. Simbolon mengharapkan dukungan dan keseriusan dari para aparatur pemerintah yang ada di daerah untuk mendukung suksesnya pelaksanaan permendag tersebut. Di samping itu, ia menyatakan keberhasilan penegakkan peraturan itu sangat tergantung sikap Sucofindo selalu lembaga surveyor. "Oleh karena itu, jika lembaga surveyor tidak bekerja optimal harus siap ditangkap," tegasnya. Rombongan yang dipimpin Kepala Bakorkamla Djoko Sumaryono tiba di Kabupaten Karimun melalui pelabuhan udara Sei Bati Karimun dengan menggunakan pesawat nomad P 833 dan P 832. Mereka langsung bertolak ke lokasi tempat penahanan barang bukti TNI AL di perairan Pulau Lumut (Selat Gelam). Hadir pula Dirjen Perdagangan Luar Negeri Diyah Malinia dan Komandan Guskamla Laksamana Pertama Denny Novendy serta Danlantamal IV TNI AL Laksamana Pertama Among Margono. Di lokasi bukti, Djoko menaiki tugboat Winstar Victory nomor lambung 2308 dan tongkang Winstar yang ditangkap KRI Siliman, 6 Februari 2007 ketika mengangkut pasir darat asal Moro tujuan Singapura Nakhoda Joni Pinu mengatakan kapal bertolak dari perairan Moro sehari sebelumnya tetapi di tengah perjalanan kandas hingga pada keesokan harinya ditangkap TNI AL.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007