New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia menguat lebih dari lima persen pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah data persediaan AS menunjukkan penurunan cukup besar, yang merupakan pertama dalam tujuh minggu terakhir.

Menurut AFP, patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, naik 1,86 dolar AS menjadi berakhir di 37,75 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni, naik 1,97 dolar AS menjadi menetap pada 39,84 dolar AS per barel di perdagangan London.

Persediaan minyak mentah komersial AS turun 4,9 juta barel untuk pekan yang berakhir 1 April, menurut data Departemen Energi AS.

Laporan tersebut, padahal pada pekan lalu terjadi kenaikan 2,3 juta barel sehingga mencerminkan ayunan tajam, kata Bob Yawger dari Mizuho Securities.

Produksi minyak AS juga turun pekan lalu, sebuah tanda "bullish" lain.

Para analis juga berbesar hati oleh komentar dari Gubernur OPEC Kuwait, Nawal al-Fezaia, yang mengatakan kepada Bloomberg News bahwa produsen-produsen "tidak memiliki pilihan" kecuali membekukan produksi, sekalipun jika Iran tidak bergabung dengan kesepakatan untuk membatasi produksi dalam menanggapi harga rendah.

Tetapi Ric Spooner, kepala analis pasar di CMC Markets di Sydney, mengatakan para pedagang kemungkinan besar akan menunggu hasil pertemuan produsen-produsen minyak utama pada 17 April di Qatar sebelum membuat taruhan besar.

"Mengingat pernyataan-pernyataan bervariasi ... orang mungkin hanya akan mengabaikan (komentar-komentar) sampai mereka mendapatkan hasil dari pertemuan tersebut," kata Spooner kepada AFP.

(A026)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016