Bandung (ANTARA News) - Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Unpad, Bandung, kembali menggelar acara bertajuk Praktik Persidangan Perseritakan Bangsa-Bangsa yang keempat kalinya Mei nanti dengan akan melibatkan para mahasiswa jurusan ini seluruh wilayah Indonesia dan luar negeri.

Dalam keterangan tertulisnya, panitia acara ini menyatakan Praktik Persidangan PBB merupakan kegiatan ekstrakulikuler populer di Amerika Serikat dengan  pertama kali dikenalkan oleh Universitas Harvard pada 1927 sewaktu Liga Bangsa-Bangsa masih hadir.

"Model UN" di Universitas Padjadjaran yang pertama diadakan pada 2014 dengan memperkenalkan praktik persidangan di PBB sebagai ekstrakulikuler yang berdaya saing internasional kepada mahasiswa perguruan tinggi, kata Unpad dalam keterangan tertulisnya itu.

Selain kegiatan itu diadakan untuk memfasilitasi minat, bakat, dan permintaan kalangan mahasiswa perguruan tinggi di Bandung dan sekitarnya, serta komunitas "Model UN" di Indonesia guna mengadakan konferensi a la PBB yang berkualitas internasional di dalam negeri.

Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional Unpad sudah tiga kali menyelenggarakan kegiatan dengan nama populer "Pad-MUN" itu secara berturut-turut. Peminatnya tergolong tinggi, termasuk para mahasiswa dari Malaysia.

"Setelah 2015 dibuka secara nasional dan kini pada 2016 acara itu ditetapkan untuk maju ke kancah internasional," kata panitia dalam keterangan persnya itu.

Acara yang akan digelar pada 25-27 Mei itu terbuka bagi mahasiswa dari negara mana saja.

Pada acara ini bakal ada empat dewan yang akan disimulasikan.

Pertama, "Mars Constitution Convention 2121 dengan topik "Colonization of Mars 2121".

Kedua, "Paris Peace Conference 1919 dengan tema "Covenant of the League of Nations & Treaty of Versailles".

Ketiga, "United Nations Entity for Gender Equality and the Empowerment of Women (UN Women) dengan topik "Women and the Sustainable Development Goals & Gender Issues in COnflic Prevention and Post-Conflict Resolution".

Terakhir, "Expanded ASEAN Maritime Forum dengan membawa tema "Disputed Maritime Territory and Piracy & International Maritime Crisis".

(S018/Y008)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016