Jakarta (ANTARA News) - Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk menyetujui untuk membagikan dividen tahun buku 2015 sebesar Rp2,21 triliun.

"Sebagian laba bersih perseroan tahun buku 2015 dibagikan sebagai dividen, dan akan dibayarkan nanti sesuai dengan peraturan yang ada," ujar Direktur PGN Nusantara Suyono usai RUPS di Jakarta, Jumat malam.

Dalam laporan keuangan perseroan tahun buku 2015 tercatat laba bersih Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk sebesar 401,19 juta dolar AS atau sekitar Rp5,21 triliun (kurs Rp13.000).

Dalam rangka meningkatkan kinerja, lanjut dia, perseroan menganggarkan dana belanja modal atau "capital expenditure" (capex) sebesar 500 juta dolar AS. Dana sebesar itu diambil dari kas perseroan yang saat ini sekitar 700 juta dolar AS.

Sementara itu, RUPST juga menyepakati untuk menetapkan susunan Komisaris dan Direksi baru. Susunan Komisaris PGN yakni terdiri dari Fajar Harry Sampurno sebagai Komisaris Utama.

Sementara posisi Komisaris dijabat oleh Tirta Hidayat, Mohammad Ikhsan, Kiswodarmawan, IGN Wiratmaja Puja, Paiman Rahardjo

Sedangkan susunan Direksi terdiri dari, Hendi Prio Santoso sebagai Direktur Utama, dan didampingi lima Direktur lainnya, yakni M. Wahid Sutopo, Dilo Seno Widagdo, Hendi Kusnadi, Nusantara Suyono, Dani Praditya.

Hendi Prio Santoso mengatakan bahwa untuk semakin mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi, pada tahun 2016 PGN akan terus mengambil insiatif membangun dan mengembangkan infrastruktur ke berbagai segmen pelanggan.

"Hingga tahun 2019, PGN menargetkan pembangunan infrastruktur pipa gas bumi sepanjang lebih dari 1.680 km," katanya.

Ia mengemukakan bahwa proyek pembangunan pipa gas bumi itu akan tersebar di berbagai daerah antara lain proyek pipa transmisi "open access" Duri-Dumai-Medan, Muara Bekasi-Semarang, pipa distribusi Batam (Nagoya) WNTS-Pemping, dan pipa distribusi gas bumi di wilayah eksisting dan daerah baru lainnya.

Di tahun 2016 ini, lanjut dia, perusahaan juga akan terus mengoptimalkan infrastruktur yang telah dibangun. Fasilitas Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) Lampung yang dikelola oleh anak usaha, PT PGN LNG Indonesia akan menyalurkan "Liquefied Natural Gas" (LNG) atau gas alam cair sebanyak 1,1 juta meter kubik, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di Jawa Bagian Barat dan Sumatera Bagian Selatan.

Pada 2 April ini, Hendi Prio Santoso mengemukakan satu kargo LNG telah diterima oleh FSRU Lampung dari Kilang Tangguh Papua. PGN LNG juga sedang melakukan negosiasi untuk mendapatkan kargo LNG tambahan dari sumber lain.

"Pembangunan infrastruktur merupakan investasi jangka panjang. Karena itu, PGN akan terus mengambil inisiatif dan terobosan yang memungkinan gas bumi semakin berperan penting dalam memenuhi kebutuhan energi nasional," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016