Jakarta (ANTARA News) - Lukisan seharga 25 juta dolar AS (Rp327 miliar) telah diamankan di Jenewa setelah dokumen-dokumen bocor dari firma hukum Panama Mossack Fonseca mengungkapkan ternyata ada perdebatan mengenai pemilik lukisan supermahal itu.

Sebuah pialang seni menginginkan keluarga Nahmad yang merupakan kolektor barang-barang seni mengembalikan lukisan karya Amadeo Modigliani yang dirampas Nazi Jerman pada Perang Dunia Kedua itu.

Kelurga itu mengaku Pusat Seni Internasional (IAC) adalah pemilik lukisan itu. Dokumen-dokumen "Panama Papers" itu lalu menunjukkan bahwa David Nahmad adalah pemilik IAC.

Setelah perkara ini terungkap di"Panama Papers", kejaksaan Jenewa di Swiss mulai menyelidiki kemungkinan ada prosedur kriminal di balik kepemilikan karya seni itu.

Juru bicara kejaksaan Jenewa Henri Della Casa mengatakan penyelidikan dibuka "dalam kerangka pengungkapan dokumen yang berkaitan degan 'Panama Papers'".

Dia menambahkan karya seni tahun 1918 yang dijuduli "Seated Man with a Cane" telah diamankan pekan lalu sehingga tidak bisa dipindahkan begitu saja dari lokasinya yang sekarang di kota Freeports, Swiss.

Keluarga Oscar Stettiner, dealer seni Yahudi, mendaku dialah pemilik asli lukisan itu sebelum diangkut dari Paris pada 1939. Klaim ini dibantah oleh Keluarga Nahmad.

Sejak 2011, cucu Stettiner, Philippe Maestracci, berusaha mendapatkan kembali karya seni itu melalui pengadilan AS.

Namun pihak berwajib AS kesulitan menjejak kepemilikan lukisan itu karena Keluarga Nahmad mengklaim serupa lewat pengadilan bahwa IAC  yang berbasis di Panama-lah yang menjadi pemilik sah lukisan itu.

Setelah dokumen bocor dalam "Panama Papers", bersama jutaan dokumen lainnya yang kini ada di tangan Konsorsium Wartawan Investigatif Internasional, lalu mengungkapkan Nahmad adalah pemilik IAC.

Nahmad mengaku kepada Radio Canada bahwa dia tidak bisa tidur semalaman begitu tahu selama ini dia memiliki benda jarahan, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016