Baghdad (ANTARA News)- PM Irak, Nuri Al Maliki dalam pidatonya pada pertemuan itu, tempat para pejabat AS duduk bersama dengan musuh-musuhnya, Iran dan Suriah, mendesak negara-negara tetangganya, Sabtu, agar menghentikan dukungan kepada kelompok garis keras di negaranya. Maliki mengatakan Irak membutuhkan dukungan tetangga-tetangganya untuk menghentikan aksi kekerasan sektarian Sunni-Syiah yang menjalar ke negara-negara lain di kawasan itu. Dua peluru mortir mendarat dekat gedung konferensi tidak lama setelah pertemuan dibuka, dan seorang pembom mobil bunuh diri menewaskan enam tentara Irak dan mencederai sekitar 20 lainnya pada hari lain aksi kekerasan di Baghdad. Menlu Irak Hoshiyar Zebari pada akhir pertemuan itu mengatakan bahwa perundingan tersebut mencapai hasil-hasil baik dan delegasi-delagasi AS dan Iran terlibat dalam diskusi-diskusi tapi hanya menyangkut tentang hubungan mereka di Irak. "Pertemuan itu konstruktif dan positif dalam hal suasana dan komposisi," kata Zebari dalam satu jumpa pers, seperti dilansir Reuters. "Masalah-masalah yang dibicarakan dalam pertemuan itu hanya dipusatkan pada keamanan dan stabilitas Irak." Dubes AS untuk Irak, Zalmay Khalilzad, mengatakan Menlu AS Condoleezza Rice akan menghadiri satu akan pertemuan rejional dan negara-negara penting mengenai Irak yang menurut rencana akan diselenggarakan di Istambul April mendatang. Ia mengatakan ia berbicara langsung dengan delegasi Iran serta dalam penetapan kelompok tapi pejabat penting Iran mengatakan tidak ada perundingan langsung dengan para pejabat AS selama pertemuan itu. Konferensi itu dihadiri para pejabat tingkat menengah dari tetangga-tetangga Irak, anggota-anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yaitu AS, Rusia, China, Inggris dan Perancis serta negara-negara Arab. "Tidak ada perundingan-perundingan langsung, segalanya berada dalam kerangka pertemuan itu," kata Abbas Araghchi, deputi menlu Iran untuk masalah hukum dan internasional dalam jumpa pers. "Tidak ada perundingan langsung antara kami dan AS." Ia menyebut diskusi-diskusi itu konstruktif. Ia menyerukan pasukan AS mundur dari negara itu, dan mengatakan mereka malah membantu meningkatkan aksi kekerasan. Tapi Presiden AS George W.Bush Sabtu mengatakan ia menyetujui penambahan 4.400 tentara AS dari 21.500 tentara tambahan yang direncanakan untuk berusaha menstabilkan Baghdad dan provinsi Anbar. Dari 4.400 tentara,itu, 2.400 personil merupakan polisi militer untuk menangani kemungkinan peningkatan jumlah para tahanan Irak, kata seorang pejabat AS. Irak melakukan pertemuan untuk menggalang dukungan rejional guna menghentikan aksi kekerasan sektarian yang mengancam terpecah belahnya negara itu , yang menewaskan puluhan ribu orang dan menyebabkan sekitar dua juta orang melarikan diri ke luar negeri sejak invasi pimpinan AS empat tahun lalu yang menggulingkan Presiden Saddam Hussein. Maliki mengatakan semua pihak yang mendukung perdamaian di Timur Tengah harus menolak keras terorisme di Irak. "Menghadapi terorisme berarti menghentikan semua bentuk dukungan keuangan dan media atau agama dan arus senjata dan pejuang yang mengubah diri mereka menjadi pembom yang menewaskan anak-anak, wanita dan orang-orang tua kami, dan menghancurkan masjid serta gereja-gereja," katanya. Washington menuduh Iran dan Suriah menggerakkan aksi kekerasan di Irak, tuduhan itu dibantah oleh kedua negara itu. Para pejabat keamanan di kawasan itu mengatakan kelompok garis keras Sunni dari Arab Saudi dan Suriah juga memasuki Irak. Iran adalah sekutu utama mayoritas Syiah di Irak, sementara Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya yang berpenduduk mayoritas Sunni adalah sekutu-sekutu tradisional dari minoritas Sunni. Khalilizad mendesak tetangga-tetangga Irak untuk berusaha lebih keras lagi untuk menghentikan arus perjuang, senjatn dan propaganda sektarian yang didistribusikan untuk aksi kekerasan , dan mengatakan masa depan Irak dan Timur Tengah adalah masalah yang ditetapkan saat ini. Washington, yang tidak punya hubungan diplomatik dengan Iran, tapi melakukan kontak dengan para pejabat Iran dalam penetapan-penetapan kelompok, termasuk paling baru September lalu, tapi tidak melakukan perundingan bilateral. AS memiliki hubungan diploamtik dengan Suriah tapi menarik dubesnya untuk Damaskus awal tahun 2005 dan tidak memiliki kontak tingkat tiggi dalam dua tahun belakangan ini. Delegasi Iran menuntut pembebasan beberapa warga Iran yang ditangkap pasukan AS di Irak dalam bulan-bulan belakangan ini, sementara AS mendesak semua negara yang hadir untuk bekerja lebih keras untuk mendukung proses politik di Irak, kata satu sumber di pertemuan itu. (*)

Copyright © ANTARA 2007