Jakarta (ANTARA News) - Penyelenggaraan pameran kerajinan Indonesia (Inacraft) 2016 ditargetkan mencapai nilai transaksi dagang Rp 127,3 miliar untuk penjualan ritel dan lebih dari 10 juta USD untuk transaksi kontak dagang.

"Target penjualan ritel diharapkan 5 persen kenaikannya, sehingga mencapai Rp 127,3 miliar. Sementara untuk kontak dagang diharapkan tiga persen kenaikannya, menjadi 9,8-10,1 juta USD," ujar Project Officer Inacraft 2016 Hadi Sunarno di Jakarta, Senin.

Hadi mengatakan, seperti tahun sebelumnya, jumlah pengunjung pameran selama lima hari diperkirakan akan mencapai 200 ribu orang. Mereka ini berasal dari berbagai wilayah mulai dari Jabodetabek, Bali, Lombok, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Asosiasi Eksportir dan Produsen Kerajinan Indonesia (ASEPHI), Soegiarto mengatakan sejumlah negara seperti Singapura, Jepang, Pakistan, Nepal, India, Brunei Darussalam dan Suriah juga akan ikut serta dalam pameran ini.

"Komposisi peserta sudah berbeda dari 10 tahun lalu. Dulu didominasi peserta dari Dinas dan BUMN, sekarang peserta mandiri. 64 persen peserta mandiri. Tahun ini kami dibantu Kementerian Luar Negeri melalui KBRI di berbagai negara.

Pembeli dari Brunei 21 orang, lalu Malaysia sekitar 21 orang yang sudah pasti ikut," kata dia dalam kesempatan yang sama. Menurut Soegiarto, sekitar 1333 peserta dari 34 provinsi di Indonesia akan menempati 1333 stan. 849 stan merupakan milik peserta individu, stan dinas sebanyak 359 buah. Lalu BUMN sebanyak 117 stan dan peserta luar negeri sebanyak 8 stan, yang menempati hall assembly 1.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016