Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Hatta Radjasa mengaku belum mengetahui kenapa rekaman suara dari Voice Data Recorder (VDR) pada kotak hitam (black box) pesawat Garuda Indonesia GA-200 yang terbakar di Bandara Adisutjipto Yogyakarta, 7 Maret 2007 lalu, tidak terbaca. "Saya tidak bisa menjawabnya karena masalah ini sangat teknis. Rekaman suara tidak keluar, tetapi data lainnya keluar dan terbaca," kata Menhub sebelum mengikuti rapat mengenai laporan hasil Timnas Evaluasi Keselamatan dan Keamanan Transportsi di Kantor Kepresidenan Jakarta, Senin. Rapat yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu juga dihadiri Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto, Kapolri Jenderal Sutanto, Kasau Marsekal Herman Prayitno, Meneg BUMN Sugiharto, Ketua Timnas Chappy Hakim, serta Dirut Garuda Emirsyah Sattar. Sebelumnya, satu dari dua kotak hitam (black box) pesawat Garuda GA-200 yang dikirim ke Canberra, Australia, gagal atau tidak berhasil dibaca sehingga harus dikirim ke pabrik pesawat Boeing di Amerika Serikat. Dua kotak hitam yang dikirim ke Australia adalah Voice Data Recorder (VDR) dan Flight Data Recorder (FDR). Namun, setelah diteliti di Australia, ternyata kotak hitam VDR tidak bisa dibaca isinya sehingga langsung dikirim ke perusahaan Boeing di Amerika Serikat, yang memproduksi pesawat milik Garuda itu, untuk diurai dan dibaca di sana. Kotak hitam VDR yang berisi percakapan di dalam Cockpit, baik antara pilot dengan co pilot, maupun pilot dengan menara pengawas bandara, kondisinya memang rusak parah sehinga sulit dibaca. Sementara itu, FDR yang berisi rekaman data teknis penerbangan, antara lain tekanan udara, arah angin maupun kecepatan pesawat, kini sudah dapat dibaca di Australia. Menurut Hatta Radjasa, informasi yang diperoleh dari penelitian "black box" hanya itu. "Jadi kalau dibilang gagal tidak betul, cuma suara-nya saja yang tidak keluar, biarlah itu menjadi urusan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)," katanya. Untuk itu, katanya, pihaknya menyerahkan kepada KNKT untuk menetapkan ke arah mana penanganan kotak hitam itu lebih lanjut. Sementara itu, Kapolri Jenderal Sutanto menjelaskan, pemeriksaan terhadap pilot pesawat Garuda GA-200, Marwoto Komar, masih menunggu hasil investaigasi dari KNKT. "Masih di KNKT, tunggu saja (pemeriksaan.red) di KNKT dulu, soal kondisinya cek saja ke KNKT," katanya. Kedatangan Timnas Evaluasi Keselamatan dan Keamanan Transportasi kepada Presiden Yudhoyono untuk memberi laporan kinerja selama dua bulan dari tiga bulan masa kerjanya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007