Data itu menunjukkan masih rendahnya tingkat kepemilikan rekening di bank serta kepemilikan tabungan di lembaga keuangan formal,"
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengatakan tingkat kepemilikan rekening bank masyarakat Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara.

Saat membuka rapat terbatas tentang keuangan inklusif di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa, Presiden Jokowi mengatakan hanya 21, 84 persen penduduk Indonesia yang memiliki literasi keuangannya katagori baik.

"Data itu menunjukkan masih rendahnya tingkat kepemilikan rekening di bank serta kepemilikan tabungan di lembaga keuangan formal," katanya.

Ia mengatakan tingkat literasi keuangan Indonesia juga tertinggal jauh dari negara-negara tetangga misalnya Singapura mencapai 96 persen, Malaysia 81 perrsen dan Thailand 78 persen.

"Kita masih rendah sekali. Rendahya literasi keuangan menjadi salah satu penyebab rendahnya tingkat inklusi keuangan," kata Kepala Negara.

Ia meminta ada terobosan perluasan jangkauan perbankan dengan memperhatikan karakteristifk sebagai sebagai negara kepulauan.

Ia mengatakan layaran teras kapal milik BRI merupakan salah satu contoh terobosan.

Presiden Jokowi juga mengutip hasil survei nasional tentang literasi keuangan masyarakat 2013 bahwa jumlah lembaga keuangan 2.977 belum bisa jangkau ke seluruh nasyarakat Indonesia.

Dia juga menyampaikan bahwa lembaga-lembaga di dunia baik PBB, Bank Dunia, IMF memberikan apresiasi terhadap strategi nasional keuangan inklusufif di Indonesia.

"Mereka ingin berikan dukungan penuh program ini sehinggga nantinya pada bulan Agustus secara bersama-sama akan kunjung ke Indonesia," katanya.

Pewarta: Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016