New York (ANTARA News) - Para investor "memukul" saham-saham peritel pada Rabu (Kamis pagi WIB), mengirimkan Wall Street berakhir turun tajam, setelah laba lemah Macys menghidupkan kembali kekhawatiran tentang masa depan toko-toko tradisional (brick-and-mortar).

Macys anjlok 15,2 persen setelah memangkas proyeksi 2016, dengan mengatakan sekarang memperkirakan penjualan toko-tokonya turun antara tiga hingga empat persen.

"Orang-orang tidak pergi ke mal lagi, mereka membeli segala sesuatu di Amazon atau melalui internet," kata Mace Blicksilver, direktur Marblehead Asset Management. "Jadi kita memiliki pemenang dan pecundang yang mendalam."

Anggota Dow, Wal-Mart kehilangan 2,8 persen, sementara Best Buy, Target dan Nordstrom merosot 4,0 persen atau lebih. Semua laporan labanya akan dimumumkan minggu depan.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 217,23 poin (1,21 persen) menjadi ditutup pada 17.711,12. Indeks berbasis luas S&P 500 berakhir turun 19,93 poin (0,96 persen) menjadi 2.064,46, sementara indeks komposit Nasdaq jatuh 49,19 poin (1,02 persen) menjadi 4.760,69.

Kerugian terjadi meski kenaikan kuat harga minyak mengangkat acuan kontrak AS ke level tertinggi 2016. "Sampai sekarang, setiap kali minyak meningkat, begitu pula S&P 500," kata Blicksilver sebagaimana dikutip AFP.

Pergeseran ini bisa berarti investor menjadi lebih khawatir bahwa harga minyak yang lebih tinggi bisa mengurangi pengeluaran konsumen, tambahnya.

Peritel perlengkapan kantor Staples anjlok 18,4 persen dan saingannya Office Depot jatuh 40,4 persen karena membatalkan rencana merger mereka setelah pengadilan AS menolak kesepakatan dengan alasan antitrust.

Anggota Dow, Disney jatuh 4,1 persen setelah melaporkan laba yang diterjemahkan ke dalam 1,30 dolar AS per saham, atau 1,36 dolar AS, di bawah 1,40 dolar AS yang diperkirakan oleh Wall Street

Pengembang videogame Electronic Arts melonjak 13,7 persen karena laba bersih kuartalannya naik lebih dari dua kali lipat menjadi 899 juta dolar AS.

Fossil Group, pembuat jam tangan, kacamata hitam dan aksesoris lainnya, menukik 29,1 persen karena pendapatan bersih kuartal pertamanya menyusut 84,8 persen menjadi 5,8 juta dolar AS. Perusahaan mengatakan "headwinds" (masalah-masalah) yang dihadapi bisnis tontonannya telah meningkat.

(Uu.A026) 

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016