Jakarta (ANTARA News) - Depnakertrans memperkirakan potensi calon pengangguran tahun 2007 akan mengalami kenaikan 2,5 juta orang, yakni dari angkatan kerja baru 2,3 juta orang ditambah korban akibat bencana alam sekitar 200 ribu ribu orang. Menakertrans Erman Suparno di Jakarta, Kamis, mengatakan dari bencana lumpur Lapindo ada sekitar 20.000 orang menjadi penganggur, gempa bumi di NTT sekitar 600 orang, gempa Sumbar 15.000 orang, gempa di Yogjakarta 60.000 orang dan akibat banjir di Jabotabek sekitar 223.007 orang. Sementara pemerintah menargetkan penurunan angka pengangguran di 2007 hingga 9,4 juta orang. "Saat ini terdapat 10,9 juta orang pengangguran. Untuk mencapai target penurunan itu, pemerintah harus bisa menyerap empat juta orang," katanya. Pemerintah berupaya mengurangi pengangguran dengan tiga langkah strategis, yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan investasi, peningkatan lapangan kerja dan pengurangan kemiskinan. "Program nasional yang kita laksanakan adalah pemberdayaan masyarakat dengan anggaran Rp 51 triliun, yang menjangkau 32 juta orang miskin, 33 propinsi, 2.900 kecamatan dan 33.500 desa/kelurahan," jelasnya. Pemerintah akan fokus pada pembangunan dengan pola "pro growth", "pro job" dan "pro poor". Caranya, dengan meningkatkan pertumbuhan berbasis ekspor dan investasi, menggerakkan sektor riil, revitalisasi sektor pertanian, kehutanan, kelautan dan ekonomi pedesaan. Depnakertrans akan fokus pada peningkatan gerakan penanggulangan kewirausahaan masyarakat pedesaan dan miskin kota, yaitu melalui program pelatihan, sertifikasi dan penempatan. Upaya lain, menciptakan iklim ketenagakerjaan yang kondusif, memperluas lapangan kerja, kesempatan kerja serta peningkatan kesejahteraan pekerja. Dalam penempatan tenaga kerja luar negeri, pemerintah juga akan membuka 15 negara tujuan penempatan baru dari 15 negara yang ada. Pada Tahun 2006 telah dicapai target penempatan 680 ribu orang. "Pada 2007 kita menargetkan 800 ribu orang," ujarnya kata Erman disamping menggalakkan program transmigrasi dengan paradigma baru, yakni transmigrasi dengan pola Kota Terpadu Mandiri di sejumlah daerah.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007