Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani dijadwalkan bertemu dengan 13 perwakilan perusahaan Amerika Serikat di Washington DC, yang berminat menanamkan modal di Indonesia.

"Ke-13 investor itu di antaranya bidang industri migas, industri logam, industri farmasi, industri pertambangan, industri botol dari kaca, industri otomotif, industri pengolahan data, industri pertahanan dan perbankan," kata Kepala BKPM dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, berkaitan dengan kegiatan promosi investasi di Washington DC.

Menurut Franky, pertemuan dengan perusahaan-perusahaan di sektor-sektor yang potensial tersebut merupakan permintaan dari pihak investor terkait.

"Ini menunjukkan bahwa minat investasi dari Amerika Serikat sebenarnya cukup besar. Dari data FDI Market outward investment mereka terbesar di dunia," jelasnya.

Tetapi, realisasi investasi yang masuk ke Indonesia masih belum menunjukkan potensi tersebut.

BKPM mencatat, pada triwulan pertama 2016, realisasi investasi AS yang masuk sebesar 10 juta dolar AS, menempatkannya di peringkat 21 negara asal investasi.

Oleh karena itu, lembaga tersebut mengintensifkan kegiatan pemasaran investasi yang efektif dan fokus terhadap pemenuhan kebutuhan perusahaan yang berminat untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

"Dalam kesempatan ini kami juga akan menyampaikan perubahan paradigma di BKPM dari rezim perizinan menjadi rezim pelayanan," ujarnya.

Franky direncanakan melakukan kegiatan pemasaran investasi di AS dan Kanada pada 23-28 Mei 2016.

Tercatat ada lima forum bisnis yang akan diselenggarakan di lima kota yakni Washington DC, Salt Lake City, Los Angeles, Toronto dan Montreal, bekerja sama dengan perwakilan Republik Indonesia di AS dan Kanada.

Selain itu, akan diadakan pula pertemuan one on one dengan perusahaan-perusahaan di kedua negara yang sudah mengindikasikan minat berinvestasi ke Indonesia, baik yang melakukan investasi baru maupun perluasan.

Amerika Serikat tergolong negara prioritas pemasaran investasi. Dari data yang dimiliki oleh BKPM pada tahun 2015, nilai realisasi investasi AS mencapai 893 juta dolar AS terdiri dari 261 proyek dengan didominasi oleh sektor-sektor pertambangan.

Dari sisi komitmen, tercatat masuknya komitmen 4,8 miliar dolar AS terdiri dari 76 proyek.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016