Jakarta (ANTARA News) - Dua dari 48 orangutan selundupan yang berhasil dibawa kembali dari Thailand ke Indonesia pada 22 Nopember 2006, ternyata dalam keadaan hamil tua saat pulang dan akhirnya melak=hirkan, demikian keterangan Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (BOS). Informasi yayasan itu di Jakarta menyebutkan, perjalanan panjang dari Thailand ke Indonesia mengakibatkan kondisi mereka sangat mengkhawatirkan. Hal itu terlihat dari gerakannya yang malas dan sangat lemas. Mengetahui dua ekor orang utan betina sedang hamil tua, maka teknisi di Proyek Reintroduksi Orang utan Nyaru Menteng segera memisahkan keduanya ke dalam kandang khusus, karena mereka akan melahirkan dalam waktu dekat. Akhirnya, pada 10 Januari 2007, Sukamara, nama panggilannya, melahirkan seekor bayi orang utan jantan dengan proses persalinan normal. Layaknya seorang ibu, Sukamara tidak mempercayai siapa pun untuk menyentuh bayinya. Selain Sukamara, di Proyek Reintroduksi Orang utan Nyaru Menteng, ada Kheal yang juga melahirkan seekor bayi orangutan jantan, yang lahir pada tanggal 5 Maret 2007. Selama dua hari Kheal tidak mau menyentuh bayinya. Dia terlihat sangat bingung, karena ada benda asing keluar dari tubuhnya. Tetapi, hal itu tidak berlangsung lama. Sang ibu tidak mau melepas anaknya. Perasaan was-was takut diambil orang masih menghantui mereka. Mungkin teringat, ketika bayi-bayi mereka direnggut dengan paksa dari tangannya oleh para pemburu, demikian laporan dari Yayasan BOS. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007