Baghdad (ANTARA News) - Hanya 18 persen rakyat Irak percaya kepada pasukan koalisi pimpinan AS dan sekitar 86 persen mencemaskan seorang di dalam rumah tangga mereka menjadi korban kekerasan, demikian menurut survei yang diterbitkan BBC, Senin. Jajak pendapat (poll) yang dilakukan terhadap lebih dari 2.000 orang mengindikasikan bahwa rakyat Irak menjadi kurang optimistis mengenai masa depan mereka, jika dibanding dengan survei yang sama pada tahun 2005, ketika para responden pada umumnya menyatakan penuh harap, kata BBC, seperti dikutip Reuters. Pemerintah Irak lebih bisa percaya daripada pasukan pimpinan AS. Sebagian besar pendapat terpecah mengenai apakah masyarakat percaya terhadap pemerintahan yang didukung AS dan dipimpin oleh Islam Syi`ah, Perdana Menteri Nuri al-Maliki. Rakyat Irak juga tidak setuju atas upaya-upaya rekonstruksi setelah empat tahun sejak serangan yang dipimpin Sovyet berhasil menglengserkan Saddam Hussein, dengan 67 persen. Upaya-upaya yang dilakukan berkaitan dengan rekonstruksi itu dipandang tidak efeftis. Hasil sepenuhnya dari jajak pendapat yang diselenggarakan bersama BBC, ABC News, ARD dan USA Today ini akan diterbitkan Senin di website ABC www.bbc.co.uk/news, Senin. (*)

Copyright © ANTARA 2007