Paris (ANTARA News) - Prancis mengukuhkan diri sebagai tim sarat talenta di ajang Piala Eropa 2016. Manajer Didier Deschamps sekarang mengandalkan dan menerapkan formasi 4-3-3 yang membuat balatentaranya tampil lebih nyaman dalam melakoni setiap laga.

Skuad Prancis sebelumnya gagal memerankan formasi 4-2-3-1 dan 4-4-2 (diamond). Prancis tergabung dalam Grup A bersama dengan Albania, Rumania, Swiss.

Kekuatan:
Tim tamu tidak dapat diragukan tampil sebagai tim yang dihuni oleh sejumlah gelandang dinamis di Eropa, yakni Paul Pogba, Blaise Matuidi, Dmitri Payet dan N'Golo N'Kanté.

Kelemahan:
Lini pertahanan dikenal kurang kokoh menghalau serangan yang dilancarkan barisan depan tim lawan. Tim nasional Prancis terbilang oke di area tengah, meskipun ful-bek, yang dihuni oleh Patrice Evra (35) dan Bacary Sagna (33) masih harus berjuang dengan kecepatan, mengingat usia mereka tidak lagi tergolong muda.

Susunan lengkap tim nasional Prancis:

Penjaga gawang:  Hugo Lloris (Tottenham), Steve Mandanda (Marseille), Benoit Costil (Stade Rennais)
Bek: Samuel Umtiti (Lyon), Laurent Koscielny (Arsenal), Eliaquim Mangala (Manchester City), Adil Rami (Sevilla), Patrice Evra (Juventus), Bacary Sagna (Manchester City), Lucas Digne (AS Roma), Christophe Jallet (Lyon)
Gelandang: Paul Pogba (Juventus), Blaise Matuidi (Paris St Germain), Morgan Schneiderlin (Manchester United), N'Golo Kante (Leicester), Yohan Cabaye (Crystal Palace), Moussa Sissoko (Newcastle)
Pemain depan: Antoine Griezmann (Atletico Madrid), Dimitri Payet (West Ham), Anthony Martial (Manchester United), Kingsley Coman (Bayern Munich), Olivier Giroud (Arsenal), Andre-Pierre Gignac (UANL Tigres)

Jadwal laga:
v Romania (10 Juni, Saint-Denis)
v Albania (15 Juni, Marseille)
v Switzerland (19 Juni, Lille)

Prestasi:  
Juara Piala Winners 1984, 2000

Prediksi:
 
* Bagi Prancis, perhelatan ini, bukan sebatas sepak bola, tetapi lebih merupakan pertaruhan mengenai martabat negeri, setelah sebelumnya diguncang oleh aksi Teror pada 13 November 2015. Negeri ini dikenal dengan ideologi "liberty, equality, fraternity" yang bakal menyemangati pasukan asuhan Deschamps bertarung di hadapan publik sendiri.
* Mereka masuk ke gerbang turnamen sebagai tim yang difavoritkan keluar sebagai juara Piala Eropa 2016.
* Tidak dapat diragukan bila Prancis wajib menggenjot nilai tambah sebagai tuan rumah. Di bawah arahan rezim Deschamps yang dikenal super disiplin, Prancis berpeluang menuai hasil positif dengan mengandalkan semangat kebersamaan dan kesatuan sebagai tim.
* Karim Benzema absen. Ini sedikit banyak mempengaruhi energi bertanding Prancis. Semuanya terpulang kepada keputusan Deschamps sebagai bos.
* Prancis masih memiliki peluang dengan memanggil sejumlah pemain berbakat, yakni Antoine Griezmann, Hugo Lloris, Paul Pogba.
* Dengan mengusung slogan "kami sungguh mencintai sepak bola", sudah saatnya Prancis tampil sebagai tim, bukan melulu mengandalkan kehebatan perorangan.  

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016