Jakarta (ANTARA News) - Hingga saat ini pemerintah belum mengetahui penyebab berhentinya semburan lumpur Lapindo selama 30 menit pada Senin (17/3) sekitar pukul 11.30 WIB, apakah karena gejala alam atau karena bola-bola beton yang dimasukkan ke lubang semburan lumpur. "Sekarang masih diselidiki kenapa bisa berhenti setengah jam, namun tiba-tiba muncul kembali, penyebabnya kita belum tahu," kata Menteri Pekerjaan Umum, Joko Kirmanto, di Kantor Presiden sebelum mengikuti Sidang Kabinet yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Jakarta, Selasa. Menurut dia hingga saat ini dirinya belum menerima laporan secara lebih rinci mengenai masalah tersebut. Sementara itu, di tempat yang sama, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengatakan pihaknya terus melakukan komunikasi di lapangan dan saat ini terus melakukan observasi. "Kita monitor dari dekat sekarang apa yang terjadi di lapangan," katanya. Purnomo menegaskan penutupan lubang semburan lumpur dengan bola-bola beton terus dilakukan dan pemerintah akan terus memantau hasilnya. Ia berharap bola-bola beton yang sudah dimasukkan bisa menghentikan semburan lumpur. Seperti diberitakan sebelumnya semburan lumpur Lapindo Brantas di Porong Sidoarjo, Senin, sempat berhenti selama 30 menit. Peristiwa tak terduga sempat mengagetkan para pekerja yang sedang memperbaiki tanggul cincin di sekitar pusat semburan. Juru Bicara Timnas Penanggulangan Semburan Lumpur Panas (PSLP), Rudi Novrianto, membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan saat fenomena itu terjadi, semburan yang biasanya disertai gelombang lumpur di kawah berhenti total, hanya asap putih saja yang ada, sementara gelombang lumpur yang setiap keluar dari perut bumi itu berhenti. "Tapi, sekitar pukul 12.30 WIB semburan kembali muncul lagi. Kami belum tahu apa fenomena ini. Apakah sebagai dampak positif dari pemasukan bola-bola beton atau fenomena alam lain," katanya menegaskan. Menurut dia, hingga saat ini pekerjaan yang dilakukan Timnas PSLP adalah terfokus membuat kanal dari titik semburan menuju "spill way" dan perbaikan tanggul cincin. Sejauh ini pembuatan kanal lumpur itu tinggal mencapai 40 persen. "Kami terus mengebut untuk menyelesaikan tanggul kanal dari titik semburan ke kali Porong. Paling tidak akhir bulan ini harus sudah selesai," demikian katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2007