Paris (ANTARA News) - Swiss berterimakasih kepada sejarah, khususnya kepada sosok Ottmar Hitzfeld yang membawa negeri ini melaju sampai Piala Dunia tahun lalu dan mampu membuat gerah timnas Argentina.

Berterima kasih bukan barang mewah bagi mereka yang bersedia menyediakan hati yang terbuka senantiasa. Sebagai manajer, Vladimir Petkovic menaruh kepercayaan penuh kepada anak asuhannya yang rata-rata bertalenta.

Semasa masih diasuh Hitzfeld, banyak kalangan bola menyebut bahwa Swiss mengandalkan pertahanan yang solid dan kreativitas yang mumpuni utamanya di lini gelandang. Warisan inilah yang hendak terus dikembangkan oleh Petkovic ketika mengarungi Piala Eropa 2016.

Manajer keturunan Kroasia-Bosnia itu memberi komando kepada anak buahnya agar terus merangsek lawan dengan melepas umpan-umpan tajam mengarah ke jantung pertahanan lawan. "Buatlah pertahanan lawan kocar-kacir," begitulah daulat Petkovic.

Swiss akan memeragakan formasi 4-2-3-1 atau 4-3-3. Prestasi teranyar Swiss di ajang Euro sekedar sebatas tim yang meramaikan di fase grup.

Kekuatan:
Swiss punya skuad yang memadukan antara pemain berusia muda dan berumur tua. Lini terkuat berada di sektor gelandang dengan menampilkan Granit Xhaka yang siap tampil lebih dalam dan Xherdan Shaqiri yang berperan sebagai ujung tombak.

Kelemahan:
Potensi masalah justru ada di sektor bek tengah. Johan Djourou dan Fabian Schär kurang memiliki kecepatan untuk mengantisipasi pergerakan lawan. Tim lawan bukan tidak mungkin memanfaatkan kelemahan ini.

Susunan lengkap timnas Swiss:

Penjaga gawang: Yann Sommer (Borussia Monchengladbach), Roman Burki (Borussia Dortmund), Marwin Hitz (Augsburg)
Bek: Stephan Lichtsteiner (Juventus), Nico Elvedi (Borussia Monchengladbach), Michael Lang (Basel), Johan Djourou (Hamburg), Steve von Bergen (Young Boys), Fabian Schar (Hoffenheim), Francois Moubandje (Toulouse), Ricardo Rodriguez (Wolfsburg)
Gelandang: Valon Behrami (Watford), Blerim Dzemaili (Genoa), Gelson Fernandes (Rennes), Fabian Frei (Mainz), Granit Xhaka (Arsenal), Xherdan Shaqiri (Stoke City), Renato Steffen (Basel), Denis Zakaria (Young Boys)
Pemain depan: Breel Embolo (Basel), Haris Seferovic (Eintracht Frankfurt), Admir Mehmedi (Bayer Leverkusen), Eren Derdiyok (Kasimpasa), Shani Tarashaj (Everton)

Jadwal laga:

v Albania (11 Juni 11, Lens)
v Romania (15 Juni 15, Paris)
v Prancis (19 Juni, Lille)

Hasil laga di babak kualifikasi:
(Lost:kalah; Won:menang; a: laga tandang; h: laga kandang)


Lost 2-0 v England (h)
Lost 1-0 v Slovenia (a)
Won 4-0 v San Marino (a)
Won 4-0 v Lithuania (h)
Won 3-0 v Estonia (h)
Won 2-1 v Lithuania (a)
Won 3-2 v Slovenia (h)
Lost 2-0 v England (a)
​Won 7-0 v San Marino (h)
Won 1-0 v Estonia (a)

Pencetak gol terbanyak skuad Swiss di babak kualifikasi:

3 - Haris Seferovic
3 - Xherdan Shaqiri
3 - Josip Drmic
2 - Fabian Schär
1 - Granit Xhaka
1 - Blerim Dzemaili
1 - Valentin Stocker
1 - Michael Lang
1 - Gokhan Inler
1 - Admir Mehmedi
1 - Johan Djourou
1 - Pajtim Kasami
1 - Breel Embolo
1 - Eren Derdiyok

Prediksi timnas Swiss:

* Bagi Swiss, Hitzfeld membangun, dan Petkovic menyempurnakan. Tidak dapat diragukan bahwa Swiss tampil sebagai skuad dengan penampilan memikat.
* Mencetak gol bukan urusan yang mencemaskan bagi pasukan Swiss. Sebanyak 14 pemain masing-masing telah melesakkan sekurangnya satu gol.
* Rata-rata pemain Swiss piawai dalam menggelontorkan serangan yang efisien dan efektif.
* Kombinasi Granit Xhaka yang kokoh dan Xherdan Shaqiri yang mumpuni di lini gelandang. Ini membuat Swiss sebagai tim Kuda Hitam di Grup A bersama dengan Prancis, Albania, dan Rumania.
* Di lini depan, Haris Seferovic berperan sebagai jenderal bagi setiap inisiatif serangan. Ia menggantikan posisi yang selama ini ditempati oleh Josip Drmic. Pemain ini masih dibekap cedera.
* Tim lawan perlu ekstra mewaspadai pemain muda energik bernama Breel Embolo yang belakangan banyak dipantau dan dilirik oleh klub papan atas Eropa. Bukan tidak mungkin, gol-gol banyak dilesakkan dari pemain bertalenta ini.

Pewarta: A.A. Ariwibowo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016