Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) menyatakan akan ikut tender wilayah kerja atau blok gas metana batubara (coal bed methane/CBM) yang akan digelar pemerintah dalam waktu dekat. Direktur Hulu Pertamina Sukusen Soemarinda di Jakarta, Selasa, mengatakan pihaknya akan ikut tender CBM, khususnya di wilayah kerja yang merupakan milik Pertamina sendiri. "Sebagian blok yang ditender punya Pertamina. Kita akan ikut tender yang itu dulu," katanya. Blok-blok tersebut di antaranya berada di Sumsel seperti Prabumulih dan Kaltim. Pemerintah akan menenderkan setidaknya enam blok CBM yang berlokasi di Sumsel dan Kaltim pada April-Mei mendatang. Keenam blok itu berada di wilayah pertambangan batubara, wilayah migas, dan wilayah terbuka. Pemerintah akan memberi kesempatan kepada pemilik wilayah pertambangan atau migas mengajukan penawaran terlebih dahulu. Apabila, pemilik wilayah tambang atau migas tidak berminat, maka akan dilelang secara terbuka. CBM merupakan bahan bakar gas jenis metana yang terperangkap di dalam rongga batubara. Menurut Sukusen, pihaknya telah studi bersama pengembangan CBM dengan perusahaan lain sejak akhir 2005. Proyek percontohan pengembangan CBM itu antara lain dilakukan Pertamina di Jambi dan Sumatera Utara bersama Shell, Elnusa di Sumsel dan Ephindo di Sangatta. Ia mengatakan, potensi CBM yang dimiliki Pertamina di wilayah kerjanya cukup besar. Seperti, di wilayah kerja Sumsel, setidaknya Pertamina memiliki potensi sebesar 120 triliun kaki kubik (TCF). Sebelumnya, Deputi Direktur Hulu Pertamina Tri Siwindono menargetkan, pihaknya dapat memulai pengeboran sejumlah sumur percontohan CBM pada akhir 2007. Menurut dia, setidaknya satu sumur di Jambi dan dua sumur di Sumsel bisa dibor mulai tahun 2007. Tri mengatakan, setelah sumur dinilai ekonomis, maka Pertamina bersama mitra akan mengajukan wilayah kerja CBM ke pemerintah dan sesegera mungkin memproduksikannya. Ia mengatakan, Pertamina berharap bisa memproduksikan CBM lebih cepat dari target pemerintah tahun 2012. Saat ini, potensi CBM di Indonesia mencapai 453,3 triliun kaki kubik (TCF).(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007