Mataram (ANTARA News) - Seorang bocah bernama Khozinul (10), asal Sekarbela, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Jumat, ditemukan tewas terapung di sekitar perairan Pantai Gading, akibat terseret arus sungai yang bermuara di Pantai Tanjung Karang.

Jasad bocah ditemukan sedang terapung di tengah laut oleh anggota Direktorat Polisi Perairan Polda NTB, yang sebelumnya sudah berupaya melakukan pencarian sejak dikabarkan pada Jumat sore, pukul 16.30 WITA.

"Laporannya, korban terseret ke tengah laut sesaat hendak menyeberangi muara sungai yang kondisi arusnya sedang deras," kata Direktur Ditpolair Polda NTB melalui Kasat Patroli AKBP I Dewa Wijaya di Mataram, Jumat.

Kronologis kejadiannya, korban terseret sesaat hendak menyeberangi muara sungai bersama dua rekan sebayanya. Namun, karena arusnya cukup deras, korban kemudian terpeleset dan jatuh hingga terseret ke tengah laut.

Mengetahui hal itu, kedua rekan korban langsung mengabarkannya ke pihak keluarga dan kemudian melakukan pencarian bersama warga setempat. Namun, Dewa menyayangkan sikap warga yang tidak langsung menyampaikan kejadian itu kepada pihak kepolisian.

"Kami sayangkan sekali laporannya lamban disampaikan ke pihak kepolisian," ujarnya.

Namun begitu informasi diterima, Ditpolair Polda NTB langsung melakukan penyisiran di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) dengan mengerahkan Kapal seri 2007 bersama dengan armada "squadsky".

Sekitar lima jam lamanya melakukan pencarian, Dewa kemudian mendapat laporan dari anggota yang bertugas di lapangan bahwa korban sesuai ciri-ciri yang disebutkan, berhasil ditemukan namun sudah dalam kondisi tidak bernyawa lagi.

"Jadi sekitar pukul 21.30 WITA, anggota menemukan jasadnya terapung di wilayah perairan Pantai Gading. Radius 500 meter dari TKP," ucapnya.

Kini jasad korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga yang beralamat di Sekarbela. "Jasadnya sudah kita serahkan kepada pihak keluarga. Sebelumnya kita tawarkan untuk dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram, namun keluarganya menolak, alasannya agar segera disemayamkan," kata Dewa.

Pewarta: Dhimas BP
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016