Jakarta (ANTARA News) - Produsen ponsel merek lokal, Advan, mengumumkan merek smartphone yang tengah mereka kembangkan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, yang diberi nama G1 atau akronim dari Gold 1.

Saking seriusnya Advan mengembangkan produk tersebut, Advan menggandeng beberapa pihak untuk menemukan formulasi karakter smartphone yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, di antaranya Lembaga Riset MARS, produsen chipset MediaTek, produsen komponen Samsung Camera Lens dan pakar telekomunikasi sekaligus mantan bos XL Axiata, Hasnul Suhaimi.

"Nama produk ini, G1 atau Gold 1. Garis besarnya setelah selama ini kami mengejar penyetaraan dengan tren telekomunikasi dunia, kali ini kami lebih berusaha untuk fokus pada optimalisasi pengalaman pengguna," kata Direktur Merek Advan, Andy Gunesa, di Jakarta, Senin.

Advan belum mengumumkan lebih lanjut mengenai waktu peluncuran G1 maupun spesifikasi pastinya dari produk terbaru mereka itu.

Namun Andy membocorkan beberapa aspek yang sudah disetujui bakal diusung oleh G1, baik dari sudut pandang desain perangkatnya maupun fitur-fitur terobosan teranyar yang disiapkan.

"Ponsel ketika dipegang itu harus nyaman, baik itu dengan permukaan halus maupun menghadirkan sensasi bersalaman ketika menggenggam perangkatnya," kata Andy.

Oleh karena itu, Advan G1, disiapkan dengan dimensi body yang lengkung sesuai karakter genggaman tangan orang Indonesia disertai desain sisi simetris dengan tampilan layar 5 inci, ketebalan 8,6 mm dan tombol samping setinggi 6 mm untuk menyesuaikan dengan ibu jari orang Indonesia.

Selain itu G1 disiapkan dengan body menggunakan metal AL 6000 series yang memiliki ketahanan kuat dalam desain unibody yang membutuhkan 128 kali proses untuk menghasilkan punggung metal berkualitas.

G1 juga akan dilengkapi dengan lubang suara serta earphone yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan hiburan pengguna smartphone.

Aspek lain yang diperhatikan adalah optimalisasi kualitas kamera.

"Karena yang utama bukan besaran berapa MP kameranya, melainkan optimalisasi. Kalau belajar dari Apple iPhone itu kamera utamanya cuma 8MP tapi tidak ada yang protes, makanya kami coba optimalisasi fungsi ketimbang besaran angka," kata Andy.

Kamera tersebut nantinya akan didukung sensor berkualitas serta fitur LUT (Look-Up Table) yang berkesesuaian dengan warna wajah orang Indonesia.

Fitur swafoto juga jadi perhatian tersendiri yang akan disematkan dalam G1, yang disiapkan dengan fitur "shake to selfie" alias cukup menggoyangkan perangkat untuk mengaktifkan fungsi swafoto.

"Kami juga memperhatikan adanya keinginan konsumen menghadirkan rasa Indonesia di dalam sistem operasi yang digunakan di perangkat, kami akan mencoba hadirkan itu," kata Andy tanpa berkenan mengungkapkan lebih lanjut.

Terkait ketertarikan rasa Indonesia dalam produk smartphone, diperkuat hasil survei MARS yang menemukan bahwa 72,34 persen respondennya mengaku tertarik dengan desain motif batik dalam smartphone.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016