Jakarta (ANTARA News) - Kelompok penonton sepak bola pembuat onar (hooligan) Rusia yang biasa disebut Ultras dan terkenal menakutkan, mengancam melancarkan serangan ganas kepada pendukung Inggris.

Demi Euro 2016 para pendukung fanatik sepak bola Spartak Moscow dan CSKA bersatu di Prancis melawan para pendukung sepak bola dari negara lain.

Ultras berkali-kali mengubah laga domestik menjadi medan perang. Mereka biasanya dikuasai oleh militan sayap kanan ekstrem yang terang-terangan mengibarkan simbol-simbol neo-Nazi.

Pendukung Spartak, bersama hooligan dari klub-klub Rusia lainnya, menyerang polisi dan melemparkan kembang api serta bom asap ke lapangan sebelum pertandingan.

Di Prancis, mereka akan menyasar para pendukung Inggris dari kulit hitam dan keturunan Asia, selain kerap melontarkan teriakan-teriakan rasis kepada sebuah tim.

Pada 2013, UEFA menghukum CSKA Moscow bertanding tanpa penonton setelah pendukung mereka meneriakkan suara monyet yang diarahkan kepada Yaya Toure pada laga Liga Champions melawan Manchester City, demikian The Telegraph.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016