"Darijo tahu ayahnya sakit parah namun Anda tidak pernah dapat siap untuk berita semacam ini," kata Cacic kepada para pewarta di markas Kroasia di Deauville di utara Prancis.
"Satu hal yang sudah pasti, Darijo akan kembali sesegera mungkin pada Jumat, ia akan melakukan segalanya untuk dapat kembali malam ini."
Srna (34) mengetahui setelah Kroasia menang 1-0 atas Turki pada Minggu bahwa ayahnya telah meninggal dunia saat pertandingan itu berlangsung. Ia segera terbang pulang untuk pemakaman ayahnya pada Senin, ditemani oleh Cacic.
Kroasia, yang bertekad mencapai fase gugur turnamen utama untuk pertama kalinya sejak 2008, dapat mengunci tiket mereka ke 16 besar seandainya mereka mampu mengalahkan Ceko di St Etienne.
Bagaimanapun, Cacic memberi peringatan kepada para pemainnya bahwa lawannya harus dihormati.
"Dari seluruh pertandingan fase grup kami, satu yang paling saya takuti adalah melawan Ceko. Saya memiliki rasa hormat teramat besar untuk mereka dan kami harus setajam silet karena tiket ke 16 besar dipertaruhkan."
Cacic juga memberi indikasi bahwa ia berpeluang merombak tim intinya setelah pertandingan sengit dengan Turki, yang dimenangi melalui gol dari sepakan voli spektakuler Luka Modric.
"Masih ada tiga hari tersisa, kami harus mempersiapkan diri untuk permainan cepat dan tidak akan menjadi suatu kemunduran jika kami melakukan sejumlah perubahan di tim inti," ucapnya.
"Permainan kami berputar di sekeliling Modric dan kami harus mempertahankan kesegarannya sepanjang turnamen, namun ia terlihat berada dalam kondisi fisik dan mental yang bagus, maka tentu saja ia akan tampil sejak awal."
Juara bertahan Spanyol menang 1-0 atas Ceko pada Senin, demikian Reuters melaporkan.
(H-RF)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016
