Johannesburg/Maputo (ANTARA News) - Kematian yang diakibatkan oleh ledakan di gudang senjata di luar Maputo meningkat menjadi 96, Jumat, dan dikhawatirkan masih akan terjadi ledakan lagi mengingat tingginya temperatur di kota tersebut. Menteri kesehatan Ivo Paulo Garrido mengumumkan tiga hari berkabung untuk para korban jiwa akibat ledakan yang menyebabkan 400 orang cedera. Beberapa rumah juga hancur disebabkan oleh roket yang terbang melayang dan serpihannya yang mencapai jarak 10 km dari tempat kejadian. Seorang wartawan di stasiun televisi TvM mengatakan kepada radio Afrika Selatan bahwa banyak korban cedera terluka akibat terkena serpihan roket atau benda lainnya dan banyak yang meninggal sebelum sempat sampai di rumah sakit. Garrido seperti dikutip DPA tak memberikan informasi apakah di antara korban jiwa terdapat warga asing. Ratusan orang masih dinyatakan hilang setelah warga berlarian menyelamatkan diri menghindari ledakan dan serpihan senjata yang hancur, termasuk anak-anak. Polisi mengatakan kepada para warga yang mengungsi meninggalkan rumah mereka untuk jangan dulu kembali mengingat temperatur tinggi yang mencapai 36 derajat Celcius masih membuka kemungkinan akar terjadi ledakan. Presiden Armando Guebuza saat mengunjungi wilayah yang terkena musibah mengatakan kepada rakyatnya bahwa gudang penyimpanan tersebut akan dipindahkan. Guebuza mengatakan pemerintah akan mempelajari kerusakan yang diakibatkan ledakan dan akan berupaya sekuat mungkin untuk menolong mereka yang terkena dampak ledakan. Juru bicara sumber Departemen Pertahanan mengatakan dugaan kuat penyebab ledakan adalah temperatut tinggi, dan kejadian seperti itu telah terjadi pada tahun 1985 di tempat yang sama yang menewaskan 12 orang. Bandar udara Internasional Maputo yang berlokasi dekat gudang penyimpanan tersebut setelah ditutup pada Kamis dibuka kembali pada Jumat sore walaupun jendela kaca dan langit-langit bangunan juga rusak. Gudang penyimpanan senjata tersebut adalah tempat penyimpanan senjata yang terbesar di negri itu berisi ribuan senjata dan amunisi yang merupakan peninggalan dari perang saudara 16 tahun lamanya. Sekitar 20 ton senjata disimpan di gudang tersebut. Departemen Pertahanan dikatakan telah menghancurkan 100 ton senjata tua. Ledakan berlangsung tiga jam dan televisi menayangkan saat warga panik berlarian meninggalkan rumah mereka.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007