Jakarta (ANTARA News) - Anggota Fraksi PDI Perjuangan di DPR, Andreas H Pareira, di Jakarta, Rabu (28/3) malam, menilai permintaan maaf Malaysia atas pelanggaran di Ambalat oleh pasukan militernya, sekaligus mengartikan adanya pengakuan atas kesalahan mereka dalam aksi provokasi di kawasan yang masih berada dalam wilayah kedaulatan NKRI itu. "Tapi sebagai bangsa berjiwa besar yang beradab, kita wajib mengapresiasi permintaan maaf mereka," katanya, menanggapi permintaan maaf Malaysia atas pelanggaran wilayah laut RI oleh angkatan lautnya, 24 dan 25 Februari 2007 lalu di kawasan Blok Ambalat. Andreas yang sehari-harinya bertugas di Komisi I DPR juga berpendapat, permintaan maaf ini mengindikasikan Malaysia secara sadar mengakui telah melakukan pelanggaran atas wilayah kedaulatan kita. Dari sikap mengaku salah itu juga, demikian Andreas Pareira, berarti Malaysia secara sadar pula telah mengakui Blok Ambalat itu benar-benar merupakan bagian dari wilayah kedaulatan RI. "Inilah momentum bagi Indonesia untuk segera menyatakan penghargaan sekaligus meminta Malaysia duduk bersama dalam suatu forum khusus, untuk mendapatkan penjelasan mengenai garis perbatasan yang benar, agar mereka tidak lagi sembarangan memprovokasi," tambah Andreas Pareira. Sementara itu, rekan Andreas Pareira di Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Dedy Djamaluddin Malik, mengatakan sikap Malaysia itu pertanda awal yang baik. "Ini langkah awal untuk saling meningkatkan kerjasama dan saling pengertian lebih lanjut ke arah hubungan bilateral yang lebih equal dan elegan," katanya. Dedy Djamaluddin Malik juga agak sependapat dengan Andreas Pareira mengenai pentingnya menindaklanjuti permintaan maaf sekaligus pengakuan Malaysia itu atas kepemilikan RI atas Blok Ambalat. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007