Beijing (ANTARA News) - Keberadaan Biro ANTARA di Beijing, China, akan memegang peranan penting dalam meningkatkan hubungan ekonomi, sosial, dan buadaya Indonesia dengan China, mengingat hubungan kedua negara memiliki potensi yang sangat besar. "ANTARA akan memegang peran yang penting dan strategis dalam meningkatkan hubungan kedua negara yang selama ini terus membaik," kata Sekjen Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) Ashwin Sasongko, di Beijing, Kamis. Hal tersebut dikemukakan menangggapi dibukanya kembali Biro ANTARA di Beijing yang sempat tutup mulai tahun 2001. Dikatakannya hubungan Indonesia dan China sebenarnya tidak boleh luput dari perhatian masyarakat kedua negara, mengingat sangat banyak potensi yang bisa digali dari masing-masing negara. China misalnya, saat ini telah tumbuh sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia yang sangat diperhitungkan, sehingga dipastikan akan semakin banyak masyarakat dan pebisnis Indonesia yang ingin mengetahui kondisi di China. Untuk sektor ekonomi misalnya, saat ini jumlah wisatawan China yang datang berkunjung ke Indonesia sudah sangat banyak, seperti ke Bali. "Potensi wisatawan China yang banyak datang ke Indonesia, maka hal itu bisa dimanfaatkan oleh para pengelola pariwisata di Indonesia," kata Ashwin. Demikian juga dari sisi industri dan perdagangan, China sangat membutuhkan minyak kelapa sawit mentah (CPO) dari Indonesia untuk kebutuhan sehari-hari di negaranya. "Informasi-informasi seperti inilah yang sangat dibutuhkan oleh pebisnis dan masyarakat Indonesia dan ANTARA bisa menyampaikan peluang-peluang ini melalui berita yangt disiarkan," kata Ashwin. Sebaliknya, kata Ashwin, China juga ingin mengetahui seberapa jauh potensi yang dimiliki oleh Indonesia karena sebetulnya masih banyak potensi yang ada di Indonesia belum diketahui secara menyeluruh oleh pebisnis dan masyarakat China. Salah satu bukti Indonesia sangat penting bagi China, kata Ashin, adalah dengan tetap beroperasinya Kantor Berita China Xinhua di Indonesia, yang sekalipun ANTARA sejak 2001 menutup biro di Beijing namun Xinhua tetap buka di Indonesia. "Tetap beroperasinya Xinhua di Indonesia membuktikan bahwa Indonesia penting di mata China sebagai mitra yang potensial," katanya. Langkah tepat Ashwin juga menilai, dibuka kembalinya biro ANTARA di Beijing adalah suatu langkah yang tepat bagi Pemerintah Indonesia untuk tetap menjaga hubungan kedua negara baik secara politis dan ekonomis. "ANTARA hendaknya mampu menjembatani informasi yang sangat dibutuhkan oleh tidak saja masyarakat Indonesia tapi juga masyarakat China yang ada di negaranya masing-masing," tambahnya. Ia melihat, salah satu keseriusan Pemerintah Indonesia melihat ANTARA sebagai kantor berita penting adalah adanya komitmen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengubah satus badan hukum ANTARA menjadi perum yang diharapkan dalam waktu dekat ini segera terbentuk. Sementara itu, Pemimpin Umum LKBN ANTARA Asro Kamal Rokan mengatakan, selain membuka kembali biro di Beijing, ANTARA juga membuka biro lain di luar negeri dalam waktu yang hampir bersamaan, yakni di Tokyo, Kualalumpur dan Canberra, disamping yang sudah beroperasi di New York. "Kita akan terus memperlebar sayap dalam menyebar informasi dan dalam tahun depan akan membuka biro luar negeri di kawasan Timur Tengah, Afrika, dan Eropa," kata Asro. Asro mengatakan, upaya ANTARA memperbanyak biro di luar negeri adalah sebagai upaya Pemerintah Indonesia untuk lebih memperluas jaringan informasi bagi masyarakat Indonesia dan dunia. AMRI Ashwin mengemukakan dibukanya kembali Biro ANTARA di Beijing waktunya sangat bertepatan dengan akan diadakannya pertemuan tahunan para menteri atau pejabat tinggi bidang penerangan atau "The 9th ASEAN Minister Responsible for Information" (AMRI) plus 3 (Jepang, Korsel, dan China) di Jakarta, tanggal 22-25 April 2007. "Dibukanya kembali Biro ANTARA di Beijing sangat tepat momentumnya dengan akan berlangsungnya AMRI di Jakarta bulan depan," kata Ashwin. Dalam pertemuan nanti, katanya, juga akan ditandatangani nota kesepahaman (MoU) antara ASEAN dan China tentang peningkatan kerja sama media dan informatika. Ia menilai, kerja sama tersebut menunjukkan bahwa Indonesia khususnya dan ASEAN umumnya melihat bahwa China sangat penting dan strategis dalam kaitannya dengan bidang informasi dan informatika. Selain akan menandatangani MoU, dalam pertemuan nanti juga akan dibicarakan berbagai langkah-langkah kerja sama konkret dengan sesama anggota ASEAN dan plus 3 dalam upaya mengevaluasi dan meningkatkan kerjasama media yang selama ini telah berjalan cukup baik. (*)

Copyright © ANTARA 2007