Jakarta (ANTARA News) - Dengan wajah kelelahan setelah tampil bersama dengan Chrisye, vokalis Ungu Phasa berujar "Saya sangat bangga bisa berkolaborasi dengan legenda musik Indonesia Chrisye." Meski kesehatannya belum pulih akibat penyakit kanker paru-paru yang dideritanya, kala itu Agustus 2006 dalam sebuah festival musik di Pantai Carnaval Ancol, Chrisye tetap tampil berkolaborasi dengan Ungu walau hanya menyanyi dengan duduk di kursi roda demi memuaskan para penggemarnya. Chrisye memang tak menyerah dan tetap terus berkarya walau penyakit kanker paru-paru terus menggerogoti kesehatannya. Divonis kanker paru-paru ketika berobat di Singapura tahun 2005, Chrisye menjalani kemoterapi selama enam kali dan istirahat total. Meski harus terus begulat dengan penyakitnya yang sesekali memaksanya untuk memeriksakan kesehatan, Chrisye tahun 2006 pun mengeluarkan sebuah album "Duet by Request". Dalam album tersebut Chrisye berduet dengan para musisi berbagai aliran dari Waljinah hingga Iwan Fals. Chrisye juga tetap ikut dalam pembuatan video klip album tersebut meski kesehataanya menurun. Pada 30 maret 2007 tepat pukul 04.00 WIB pria bernama lengkap Chrismansyah Rahadi tersebut meninggal dunia setelah lebih dari 30 tahun mengabdi di dunia musik. Terlahir dari pasangan Laurens dan Hanna Rahadi pada malam 16 September 1949, Chrisye sejak kecil telah menujukan minat di dunia musik. Sewaktu sekolah di SD Giki Gondangdia Jakarta, Chrisye menerima sebuah ahdiah gitar dari orang tuanya, dan sejak itu secara otodidak Chrisye terus belajar memainkan gitar hingga menamatkan SMP Kristen dan SMA PSKD di Jl. Diponegoro, Cikini. Dunia musik Chrisye diawali saat bergabung dengan grup Band Sabda Nada ketika ia masih duduk di fakultas Teknik Universitas Kristen Indonesia tahun 1968. Kala itu ia sebenarya hanya pengganti dari pemain Bass band tersebut yang sedang sakit. Tahun 1969 Chrisye bersama Gauri Nasution (guitar), Onan (kibor), Tammy (trumpet/sax), Keenan Nasution (drum), dan Atut Harahap (vokalis) membentuk grup Band Gypsi. Grup band tersebut kemudian sangat dikenal di Jakarta dan menggelar konser di Taman Ismail Marzuki tahun 1970. Tahun 1971-1972 Gypsi terbang ke New York dan bermain di Restauran Ramayana sebagai homebandnya. Chrisye selama di New York sempat bergabung dengan band The Pro`s dengan para personilnya adalah Broery Marantika, Dimas Wahab, Pomo, Ronnie Makasutji dan Abadi Soesman. Kembali ke Indonesia Gypsi berkolaborasi dengan Guruh Soekarno Putra dan membuat album rock Guruh Gypsi yang memadukan unsur musik tradisional Bali dan rock. Setelah itu, Chrisyepun berosolo karier. Chrisye berhasil mempopulerkan tembang "Lilin-Lilin Kecil" karya James F. Sundah tahun 1977 dan memenangkan Lomba Karya Cipta Lagu Remaja Prambors (LCLR). Album Badai Pasti Berlalu, Sabda Alam dan hampir semua album yang dikeluarkannya digemari dan berhasil di pasaran. Tahun 1986, Chrisye mengeluarkan album Aku Cinta Dia dan Hip Hip Hura yang terjual laris dan menjadi hit di banyak tangga terpopuler di Indonesia. Tahun 1988, Chrisye kembali mengeluarkan album KIsah Cintaku dengan hitnya, seperti Pergilah Kasih, Cintamu Telah Berlalu dan Sendiri Lagi dan kembali meraih banyak penghargaan. Pada 1996 Chrisye mengeluarkan album dengan akustik Akustichrisye. Tak selang satu tahun kemudian merilis album Kala Cinta Menggoda, dengan lagu yang ditulis oleh kawan lama Chrisye, Guruh Sukarno Putra. February 2002 Chrisye menggelar konser "Badai Pasti Berlalu", kedua rangkaian konser tersebut merupakan konser terbesar di Indonesia. Tahun 2001 kembali menggelar konser "Tour Legendary 2001" yang berlangsung di 14 kota besar Indonesia disertai dengan peluncuran album 2001 dengan judul yang sama. Chrisye kembali merilis album yang diberi titel Dekade tahun 2002. Chrisye menggelar konser "dekade" bersama aranjer Erwin Gutawa (yang juga bertindak sebagai produser) di JICC pad 2003 dengan menghadirkan penyanyi Fariz RM, A. Rafiq, Sophia Latjuba dan Arry Lasso. Tahun 2004 Chrisye kembali mengeluarkan album bertajuk Senyawa dengan menghadirkan kolaborasi dari beberapa artis lain seperti Peterpan, Sheila On Seven dan Ahmad Dani. Dan tahun 2006 ia kembali mengeluarkan album "Duet by Request". Selama lebih dari 30 tahun pengabdiannya di bidang musik, Chrisye telah mengoleksi puluhan penghargaan di antaranya ditetapkan sebagai Penyanyi Legendaris dalam BASF Award 1994 serta "Lifetime Achievment" oleh AMI Award 2005. Pada 2006 Album Chrisye "Senyawa" memperoleh Album Terbaik dari Planet Muzik.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007